Daerah

Edukasi Bahaya Kekerasan, IPNU-IPPNU Jombang Gandeng GKMNU Gelar Training of Fasilitator

Senin, 11 November 2024 | 14:46 WIB

Edukasi Bahaya Kekerasan, IPNU-IPPNU Jombang Gandeng GKMNU Gelar Training of Fasilitator

Training of Fasilitator oleh PC IPNU-IPPNU Jombang di Aula BMTNU Jombang, Ahad (10/11/2024). (Foto: NU Online Jombang/Ira Wahyu Wardhani)

NU Online Jombang, 
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Jombang dan Gerakan Keluarga Maslahah Nahdlatul Ulama (GMKNU) menggelar Training of Fasilitator di Aula Baitul Mal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMTNU) Jombang, Ahad (21/11/2024).


Hal ini sebagai upaya memberikan edukasi terkait pentingnya menjaga kesehatan mental, serta menumbuhkan kesadaran akan bahaya kekerasan.


Ketua PC IPNU Jombang M Syahrul Munir mengatakan, Training of Fasilitator ini merupakan upaya dalam membentuk generasi muda yang mampu memberikan contoh yang baik serta dampak positif di tengah masyarakat. 


“IPNU-IPPNU didorong untuk menjadi contoh bagi pelajar lainnya dalam menerapkan sikap antikekerasan dan membangun budaya saling peduli, IPNU-IPPNU diharapkan mampu menerapkan peran aktif sebagai agen perubahan,” ungkapnya.


Pria yang akrab disapa Syahrul ini menuturkan, IPNU-IPPNU turut berperan dalam menjaga kesehatan mental dan anti kekerasan. Para fasilitator dalam acara ini diharapkan bisa menjadi model pencegahan kekerasan di kalangan pelajar.


“Kami berharap setelah pelatihan ini, para perwakilan IPNU-IPPNU dari tiap 21 kecamatan yang ada di Jombang ini dapat mengimplementasikan ilmu yang telah mereka dapatkan. Kami yakin mereka akan menjadi agen perubahan yang positif di lingkungan mereka,” jelasnya.


Syahrul menyampaikan, para fasilitator IPNU dan IPPNU diharap mampu menjadi agen perubahan yang peduli terhadap kesehatan mental remaja dan menjadi contoh dalam menolak serta mencegah kekerasan di kalangan pelajar.


"Tujuan kegiatan ini membekali para peserta dengan keterampilan menjadi fasilitator yang efektif, khususnya dalam mendampingi remaja. Mereka mendapatkan berbagai materi yang berkaitan dengan pengembangan diri dan keterampilan dari beberapa narasumber yang ahli di bidangnya," tambahnya. 


Sementara Qurrotu Ainin yang menjadi pembicara dalam acara ini mengatakan, penting bagi remaja untuk dapat mengenal diri mereka sendiri dan memiliki konsep diri yang positif dan memahami nilai-nilai yang mereka miliki.


Pada salah satu sesi, peserta diajak untuk mengenal konsep diri dengan cara memahami kelebihan dan kekurangan, serta menetapkan tujuan hidup yang ingin dicapai dalam jangka 5–10 tahun yang akan datang.


Ia menegaskan, hal ini ia lakukan dengan harapan dapat membekali peserta supaya memiliki kemampuan dalam menghadapi berbagai tantangan di masa remaja, termasuk pengaruh lingkungan dan tekanan sosial. 


“Remaja yang sehat adalah mereka yang mampu memahami kondisi fisik, emosional, sosial, dan psikologisnya. Ini penting agar mereka memiliki kontrol yang baik atas dirinya dan mampu membuat keputusan yang bijaksana,” terangnya.