• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Selasa, 7 Mei 2024

Daerah

Bahas Isu Kemandirian Pesantren di Jombang, Menag Gus Yaqut: Ngeri-ngeri Sedap

Bahas Isu Kemandirian Pesantren di Jombang, Menag Gus Yaqut: Ngeri-ngeri Sedap
Gus Yaqut dan Gus Hans dalam forum Nahdaya di Pesantren Darul Ulum Jombang. (Foto: @gusyaqut)
Gus Yaqut dan Gus Hans dalam forum Nahdaya di Pesantren Darul Ulum Jombang. (Foto: @gusyaqut)

NU Online Jombang,

Nahdaya atau forum Nahdliyin Berdaya menggelar diskusi tentang kemandirian pesantren di Pesantren Darul Ulum Rejoso Jombang pada Jumat (22/09/2023). Diskusi ini dihadiri Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut). 

 

Pengasuh Pesantren Asrama Queen Darul Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang HM Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) menjelaskan isu kemandirian pesantren memang menjadi pokok bahasan dalam halaqah Nahdaya yang ketiga ini. 

 

"Kemarin saya arahkan tentang bagaimana kita bisa melatih para santri-santri kita untuk mempelajari coding," katanya pada NU Online Jombang, Sabtu (23/09/2023). 

 

Karena ketika bicara digitalisasi, lanjut Gus Hans, kita bisa masalah jaringan dan bisa bicara tentang bagaimana membuat aplikasi atau inovasi. Maka itu semua akan terjadi kalau generasi muda di pesantren menguasai coding

 

"Sehingga pesantren tidak lagi menjadi objek dari para pelaku-pelaku bisnis IT, tapi para pesantren atau santri-santri juga bisa menjadi pemain dalam bisnis IT ini," ujarnya. 

 

Sementara itu, Gus Yaqut dalam Instagram pribadinya @gusyaqut  pada Sabtu (23/09/2023) membagikan momen kehadirannya dalam forum itu. 

 

"Tadi malam di Ponpes Darul Ulum, Rejoso, Jombang berdiskusi dengan Katib Aam PBNU dan para gus serta lora se-Jatim tentang pesantren dan kemandiriannya," katanya. 

 

Dalam caption itu, Gus Yaqut melanjutkan, lalu dilanjut dengan membangun strategi menjaga aqidah Ahlussunnah wal Jamaah An Nahdliyah dan ditutup dengan menyusun rencana-rencana taktis jangka pendek.

 

"Ngeri-ngeri sedap. Yang menyenangkan karena yang hadir memiliki semangat menyala-nyala. Dengan emosi dan latar yang tidak sama. Indah sekali. Saya menjadi lebih mudah mengorkestrasinya menjadi sebuah gerakan yang lebih bergigi. Lihat nanti. Pokoke Bismillah," imbuhnya.


Editor:

Daerah Terbaru