NU Online Jombang,
Upaya dalam meningkatkan sumber daya Nahdliyin (warga NU) dan pesantren bisa dilakukan dengan berbagai cara. Upaya itu bisa dilakukan melalui pembentukan forum-forum diskusi dengan melibatkan beberapa ahli.
Salah satunya adalah Nahdaya atau Nahdliyin Berdaya, forum diskusi yang di dalamnya berisi beberapa Gus (putra Kiai) dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lora (putra Kiai di Madura).
Pengasuh Pesantren Asrama Queen Darul Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang HM Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) menjelaskan, para Gus dan Lora itu mempunyai pemikiran yang sama tentang konsep memberdayakan Nahdliyin dan pesantren.
Nahdaya, kata Gus Hans, pertama kali diadakan sejak bulan Ramadhan 2023 kemarin di Pesantren Maron, Purworejo Jawa Tengah yang berfungsi sebagai support system dari program-program yang dilakukan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) atau pemerintahan.
"Di situ kita berembuk, saya mengusulkan nama Nahdaya atau Nahdliyyin Berdaya yang diharapkan memiliki dampak positif juga kepada masyarakat," katanya kepada NU Online Jombang, Sabtu (23/09/2023).
Gus Hans memaparkan, Nahdaya di dalamnya tidak membahas masalah politik secara praktis ataupun membahas tentang permasalahan-permasalahan atau konflik-konflik yang ada di PBNU.
Tapi yang dibahas di Nahdaya lebih kepada politik kebangsaan yang tetap menjaga agar Indonesia ini tetap menjadi Islam yang Ahlussunah wal Jamaah.
"Sehingga gerakan-gerakan kita lebih kepada pemberdayaan Nahdliyin. Kalau kita bicara Nahdliyin maka kita tidak lepas dari dunia pesantren," ujarnya.
Di dalam forum-forum itu juga membahas program Kementerian Agama apa yang bisa diakselerasi oleh tim Nahdaya. Atau mungkin oleh pihak mana pun yang kira-kira memberikan masukan yang positif.
"Dan kita tidak alergi terhadap siapapun yang memiliki niat dan masukan positif," pungkasnya.
