Gandeng 13 Perguruan Tinggi, PWNU Jatim Sambut Bonus Demografi dengan Beasiswa Prestasi
Sabtu, 17 Mei 2025 | 16:09 WIB
NU Online Jombang,
Bonus demografi adalah di mana proporsi penduduk usia produktif lebih banyak ketimbang non produktif. Di Indonesia sendiri terhitung hampir 60 persen dari 280 juga penduduknya berada di usia produktif.
Dan di antara 280 juga penduduk tersebut, 56 persennya adalah warga NU. Sehingga mau tidak mau, NU harus turut mengambil peran terhadap bonus demografi ini, khususnya bagi Nahdliyin.
Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, H Maskuri Bakri saat mengisi acara Ihwal Jamiyah TV9 Nusantara, Rabu (15/05/2025).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Bagi mantan Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) itu, bonus demografi bukan euforia semata. Itukah mengapa NU harus mengambil peran supaya betul-betul menjadi generasi yang memiliki kompetensi, profesional dan memiliki karakter yang kuat.
“Bonus demografi tidak untuk euforia. Namun bagaimana meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan rekayasa pengembangan melalui pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal di keluarga, pesentren, lembaga kursus maupun lembaga lain,” terangnya sebagaimana dilansir dari NU Online Jatim.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Menjawab hal itu, PWNU Jatim hadir untuk mengkonsolidasikan SDM yang ada demi mendapat asupan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan berkualitas inilah yang menjadi poin untuk kemajuan bangsa.
“Kami menyambut bonus demografi dengan program beasiswa yang bekerja sama dengan 13 perguruan tinggi negeri maupun swasta di Jawa Timur,” ucapnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Ketua Koordinatorat Bidang Pengembangan dan Pendidikan Sumber Daya Manusia (PPSDM) PWNU Jatim itu menjelaskan, langkah pertama untuk mengikuti beasiswa ini adalah mendaftar terlebih dahulu ke kampus tujuan, baran mendaftar melalui PWNU Jatim.
"Saat ini sudah dibuka sampai 30 Mei 2025. Jangan sampai hanya mendaftar di PWNU Jatim namun tidak mendaftar di kampus tujuan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Selain itu, Prof Maskuri menambahkan bahwa pendaftar harus memiliki salah satu prestasi berikut, di antaranya hafal Al-Qur'an minimal 10 juz yang dibuktikan dengan sertifikat, atau mampu membaca kitab minimal Fathul Qarib atau pernah menjuarai MTQ.
“Selain prestasi keagamaan, pendaftar juga bisa melampirkan prestasi lainnya seperti olahraga atau lomba-lomba akademik," pungkasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND