Daerah

Pimpin Tanam Raya, Ketua PWNU Jatim Canangkan Gerakan Sedekah Pangan Santri Nusantara

Kamis, 9 Januari 2025 | 14:49 WIB

Pimpin Tanam Raya, Ketua PWNU Jatim Canangkan Gerakan Sedekah Pangan Santri Nusantara

Ketua PWNU Jatim Gus Kikin didampingi Ketua PCNU Jombang Gus Fahmi dalam momen tanam raya di Desa Banjarsari, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kamis (9/1/2025). (Foto: Dok LTN PCNU Jombang)

NU Online Jombang,
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin, memimpin aksi tanam raya komoditas tanaman pangan di Desa Banjarsari, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (9/1/2025).


Pantauan di lokasi, Gus Kikin saat memimpin aksi tanam raya, tampak didampingi Ketua PCNU Jombang KH Fahmi Amrullah Hadziq, Ketua LAZISNU PWNU Jatim H Afif Amrullah, Ketua LAZISNU PCNU Jombang Hj Eka Susanti, serta Ketua LPPNU PCNU Jombang Fahmi Amrullah. 


Selain itu, ada Kepala Desa Banjarsari H Basyaruddin Saleh, serta para pejabat dari Kementerian Pertanian, Pemkab Jombang, Polres Jombang, Kodim 0814 Jombang, hingga jajaran pengurus harian dan pimpinan lembaga PCNU Jombang.


Tanam raya untuk gerakan sedekah pangan santri nusantara tersebut diawali dengan doa, yang dipimpin oleh Ketua PCNU Jombang KH Fahmi Amrullah Hadziq atau Gus Fahmi.


Setelah prosesi tanam raya, Gus Kikin kemudian meresmikan pendirian rumah burung hantu. Rumah burung hantu yang didirikan di kawasan lahan pertanian, diharapkan bisa mengendalikan perkembangan hama tikus.


Dukung Program Ketahanan Pangan

Ketua PWNU Jatim Gus Kikin menjelaskan, kegiatan tanam raya sekaligus pencanangan gerakan sedekah pangan, merupakan wujud dukungan Nahdlatul Ulama kepada pemerintah terhadap program ketahanan pangan.


Menurut pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang itu, program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah perlu didukung semua elemen masyarakat.


Dia meyakini, dengan modal ketersediaan lahan pertanian yang luas, serta keberadaan sumber daya manusia yang tangguh dan memahami pertanian, harapan atas terwujudnya ketahanan pangan di Indonesia dapat segera terealisasi.


“Mudah-mudahan bisa terwujud dengan kebersamaan kita. Kebersamaan kita, NU, dan masyarakat dalam mendukung program-program yang dilaksanakan pemerintah, karena hasilnya nanti juga bukan untuk siapa-siapa, tetapi untuk kita semua, untuk bangsa kita, dan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Gus Kikin.


Dibagikan ke Masyarakat

Gus Kikin mengungkapkan, tanam raya komoditas tanaman pangan di Desa Banjarsari, Kecamatan Bandarkedungmulyo, menjadi bagian dari program sedekah pangan. Hasil panen, nantinya akan dibagikan kepada santri dan masyarakat.


“Istilahnya sedekah, sedekah pangan untuk santri dan masyarakat. Jadi nantinya, ada yang kita bagikan kepada orang-orang yang tidak mampu dan itu menjadi prioritas,” ungkap dia.


Ditegaskan, tanam raya pada program sedekah pangan santri nusantara tersebut, akan diprioritaskan untuk dibagikan kepada masyarakat tidak mampu.


Selain masyarakat tidak mampu, hasil panen juga akan dibagikan para santri yang tersebar di berbagai pondok pesantren.


“Bukan dalam rangka mencari untung atau dinikmati sendiri. Ini merupakan bagian dari gerakan sosial yang nanti pada saatnya (panen), hasilnya kita (bagikan) prioritaskan kepada yang tidak mampu,” ujar Gus Kikin.


Targetkan Capai 10 Hektare 

Ketua LAZISNU PWNU Jawa Timur, H Afif Amrullah mengungkapkan, gerakan sedekah pangan santri nusantara merupakan kegiatan hasil kolaborasi antara PWNU Jatim melalui LAZISNU dengan Majelis Telkomsel Taqwa (MTT).


Pelaksanannya kemudian melibatkan LAZISNU dan LPPNU PCNU Jombang, serta didukung Kementerian Pertanian, Pemerintah Kabupaten Jombang, dan Pemerintah Desa Banjarsari.


Pembiayaan awal berasal dari hasil pengumpulan zakat, infak dan sedekah anggota MTT yang kemudian disalurkan LAZISNU PWNU Jatim dalam pengadaan bibit dan sarana pendukung.


Dalam perjalanannya, program sedekah pangan yang awalnya memiliki target 2 hektare, berkembang menjadi 4 hektare. Luasan lahan tanam juga akan dikembangkan menjadi 10 hektare, sebagaimana disediakan oleh Pemerintah Desa Banjarsari.


“Untuk saat ini 4 hektare lahan. Hasil panen nanti, ada yang kita bagikan dan ada sebagian yang kita gunakan untuk menjaga kesinambungan untuk tanam berikutnya,” kata Afif.


“Harapan kami, 10 hektare lahan yang tersedia di sini, bisa kami penuhi dalam setahun ini,” lanjut dia.


Penulis: Muhammad Syafi’i