Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh

Daerah

Ribuan Santri Pesantren Darul Ulum Ikuti Apel Hari Santri 2023 di 2 Lokasi

Apel Hari Santri 2023 Pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan Jombang. (Foto: NU Online Jombang/Muhammad Riefqi Alfariz)

NU Online Jombang,

Ribuan santri Pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan Jombang ikuti apel Hari Santri Nasional pada Ahad (22/10/2023) yang berlangsung di 2 tempat berbeda. Yaitu di gelanggang olahraga dan lapangan utama. 

 

Apel yang bertempat di gelanggang olahraga diikuti oleh seluruh santri putra Pesantren Darul Ulum, sedangkan yang bertempat di lapangan utama Darul Ulum diikuti oleh seluruh santri putri Pesantren Darul Ulum. 


Baca Juga:
Apel Hari Santri dan Kirab di Jombang Tak Sisakan Sampah

 

Apel dimulai pada jam 7 pagi dan berlangsung selama 30 menit. Diawali dengan pengibaran bendera merah putih dengan diiringi lagu Indonesia Raya, pembacaan Pancasila dan UUD 1945. Lalu dilanjut dengan amanat pembina upacara, menyanyikan lagu Syubbanul Wathan, Mars Hari Santri, dan diakhiri dengan doa.

 

Kegiatan apel santri putra dipimpin oleh Pengasuh Pesantren Darul Ulum, KH Zaimuddin Wijaya As’ad. Sesuai dengan tema Hari Santri 2023 yakni “Jihad Santri Jayakan Negeri," beliau mengingatkan kepada santri putra bahwa jihadnya santri ada 2, yakni jihadunnafs dan jihad melawan kebodohan. 

 

“Jadi jihadnya santri sekarang itu berbeda dengan santri dahulu, jika santri dahulu jihad dengan berperang melawan penjajah, santri sekarang jihad melawan hawa nafsu dan kebodohan," ujarnya. 


Baca Juga:
Unik, Apel Hari Santri di Kesamben Digelar di Tepi Sungai

 

Gus Zuem, sapaan akrabnya menambahkan, nafsu itu salah satunya ialah rasa malas. Ia lantas berpesan, sebagai santri harus bisa mengalahkan dan menghilangkan rasa malas serta kebodohan. 

 

Sementara itu, apel santri putri dipimpin oleh KH Hamid Bisri. Dalam amanatnya, Gus Mamik sapaan beliau berpesan kepada para santri putri jangan hanya cantik di wajah, namun juga harus cantik dalam hati, jiwa, serta sikap dalam kehidupan sehari-hari. Karena itulah yang dibutuhkan di negeri ini. 

 

Beliau menambahkan wanita itu adalah wani ditoto (berani ditata)​​​​​​ dan wani noto (berani menata). Dalam proses tholabul ilmi, santri putri menurutnya harus wani ditoto, agar berhasil, bagus, dan sukses menjadi wanita yang cantik dan kaaffah


Baca Juga:
Apel Nasional Hari Santri Digelar Hybrid, Diikuti Ratusan Ribu Santri

 

"Setelahnya baru kalian wani noto, ikuti orang yang ada disekelilingmu nanti untuk bersama-sama menjadi orang yang kaaffah dan saleh shalihah di muka bumi ini," pungkasnya. 

 

Kontributor: Muhammad Riefqi Alfariz

Editor: Achmad Subakti

Artikel Terkait