Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh

Daerah

Dukung Eko-Pesantren, Dosen Unwaha Latih Santri Produksi Sabun Berbahan Eco Enzyme

Dosen Unwahai menyelenggarakan Pelatihan Pembuatan Sabun Berbahan Eco Enzyme di Pondok Pesantren Mambaul Hikmah, Kertosono, Nganjuk, Sabtu (23/9/2023) lalu. (Foto: Dok Unwaha)

NU Online Jombang, 
Eko-pesantren merupakan model pendidikan yang bertujuan untuk memberikan ilmu yang seimbang, baik ilmu duniawi yang umumnya berhubungan dengan ekonomi, maupun ilmu ukhrowi kepada santri.

 

Melalui eko-pesantren yang sudah mulai banyak dikembangkan di banyak pesantren, diharapkan mampu menyeimbangkan pola santri antara ibadah mahdhah maupun ibadah ghoiru mahdhah, serta mampu menerapkan konsep Islam yang utuh yaitu rahmatan lilalamin


Pendidikan berbasis eko-pesantren sendiri merupakan kegiatan pesantren berbasis lingkungan melalui berbagai kegiatan, seperti peningkatan pola hidup ramah lingkungan, memasukkan kurikulum lingkungan ke dalam kegiatan pembelajaran di pesantren, serta melakukan aksi nyata dalam pengelolaan sampah, air bersih, sanitasi, dan lain-lain.


Baca Juga:
Pelatihan Aquascape, Cara Dosen Unwaha Tingkatkan Kemandirian Ekonomi Karang Taruna


Sebagai salah satu perguruan tinggi berbasis pesantren, Universitas KH A Wahab Hasbullah (Unwaha) Tambakberas, Kabupaten Jombang turut mendukung program eko-pesantren melalui pelatihan pembuatan sabun dan desinfektan berbahan eco enzyme. 

 

Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim Program Kemitraan Masyarakat yakni M Aliyul Wafa, Khotim Fadhli, dan M Faizul Huda di Pondok Pesantren Mambaul Hikmah, Kertosono, Nganjuk, Sabtu (23/9/2023) lalu.


Baca Juga:
Memastikan Calon Lulusan Lebih Kompeten, Unwaha Laksanakan Uji Kompetensi


M Aliyul Wafa, ketua pelaksana program menyatakan bahwa eco enzyme merupakan cairan ajaib yang berasal dari limbah organik dan memiliki banyak fungsi serta dapat dibuat sendiri oleh pesantren.

 

Dengan pelatihan pembuatan desinfektan dan sabun berbahan eco enzyme ini diharapkan pesantren mampu mengolah limbah organik menjadi produk bernilai jual. "Dengan demikian pesantren tidak hanya menjadi lebih ramah terhadap lingkungan tetapi juga mampu meningkatkan kemandirian ekonomi bagi pesantren itu sendiri," jelasnya.


Di samping itu, kegiatan yang dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian masyarakat ini tidak hanya memberikan pelatihan pembuatan desinfektan dan sabun berbahan eco enzyme, tetapi juga pelatihan manajemen usaha dan pemasaran produk, dengan demikian santri tidak hanya mampu membuat produk tetapi juga memiliki bekal dalam manajemen usaha dan pemasaran produk.


Baca Juga:
KKN Unwaha Gelar Kajian Adab Bertetangga yang Baik dan Benar ala Rasulullah Saw

 

M Aliyul Wafa mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbud atas support yang diberikan pada acara PKM ini sehingga berjalan dengan lancar dan sukses.  


Sementara itu, KH Moch Rochani, Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikmah menyatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan oleh pesantren, tidak hanya Mambaul Hikmah tetapi juga seluruh pesantren di Indonesia.

 

"Dengan kegiatan seperti ini, santri tidak hanya mampu membuat produk dan memasarkannya tetapi juga mampu melihat potensi limbah dari sudut pandang berbeda, sehingga mereka mampu membaca potensi usaha saat terjun di masyarakat nanti," ucapnya.

Khotim Fadhli
Editor: Syamsul Arifin

Artikel Terkait