Ibnu Atoillah, Kaligrafer Muda Jombang Yang Berhasil Masuk Nominasi IRCICA Turki 2025

NU Online Jombang,
Ibnu Atoillah, seorang kaligrafer muda asal Jombang menorehkan prestasi membanggakan. Dengan karya kaligrafinya, ia berhasil masuk nominasi dalam lomba kaligrafi bergengsi tingkat Internasional IRCICA (Research Centre for Islamic History, Art and Culture) di Istanbul, Turki.

Berdasarkan keterangan, dalam lomba tahun ini, Ibnu Atoillah awalnya memilih dua gaya kaligrafi, yaitu Naskhi dan Diwani. Namun karena keterbatasan waktu dan fokus, ia akhirnya memutuskan untuk menuntaskan satu karya saja, yaitu dalam gaya Diwani.

"Untuk menyelesaikan karya Diwani ini, saya membutuhkan waktu sekitar 20 hari, dari eksekusi awal hingga tahap finishing,” ungkapnya pada Jumat (20/6/2025).

Menurutnya, tantangan utama dalam proses pembuatan kaligrafi tersebut adalah menyempurnakan anatomi huruf, tarkib (komposisi), serta merancang layout yang seimbang.

"Prosesnya cukup rumit, harus bernilai estetika seni rupa agar dapat memikat perhatian dewan juri," ungkap guru di Pesantren Sakal (Santri Kaligrafi Al-Qur’an) tersebut.

Setelah merampungkan karya tersebut, ia bersama teman-teman dari Pesantren Sakal mengirimkan karya mereka ke kantor pusat IRCICA di Turki melalui jalur ekspedisi untuk mengikuti proses penjurian oleh panel juri internasional.

"Alhamdulillah, pada tanggal 27 Mei 2025 lalu hasilnya sudah diumumkan dan karya tersebut berhasil masuk nominasi dalam tiga kategori untuk jenis khat Diwani, mengalahkan ratusan peserta lain dari berbagai negara," kata dia.

Ibnu Atoillah selanjutnya mengungkapkan rasa syukur dan haru atas capaian ini. Ia berharap agar prestasinya kali ini dapat menjadi motivasi untuk terus berkarya di bidang seni kaligrafi.

“Semoga pencapaian ini menjadi berkah dan motivasi untuk terus berkarya dan belajar lebih baik lagi,” pungkas alumni Universitas KH A Wahab Hasbullah (UNWAHA) Tambakberas, Jombang tersebut.

Sebagai informasi, Kompetisi Kaligrafi Internasional IRCICA yang ke-13 ini merupakan ajang bergengsi bagi para kaligrafer dunia, serta menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk melestarikan seni kaligrafi Islam dan mendorong generasi muda Muslim mengembangkan bakat mereka dalam bidang seni tradisional Islam. Dalam ajang ini, sebanyak 511 peserta dari 38 negara mengirimkan total 640 karya kaligrafi dari berbagai penjuru dunia.