Shalat 8 Rakaat Bulan Syawal Punya Ragam Faedah, Termasuk Dimudahkan Bayar Utang
Selasa, 15 April 2025 | 10:30 WIB
Redaksi
Penulis
Di bulan Syawal, terdapat banyak ibadah yang bisa dilakukan umat Islam. Selain puasa sunnah enam hari yang familier di kalangan Muslim, ada juga bentuk ubudiah lain yang mungkin jarang diketahui. Yaitu shalat sunnah sebanyak 8 rakaat yang kemudian disebut shalat utaqa.
Shalat ini bukan termasuk shalat sunnah khusus, melainkan shalat sunnah mutlak yang dilakukan di bulan Syawal. Karena itu, pelaksanaannya bisa dilakukan malam hari atau pada siang hari, sebagaimana dikutip dari artikel NU Online karya Ulil Hadrawi.
Dalam kitab Al-Ghunyah-nya di juz dua, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menjelaskan terkait shalat yang dimaksud dengan mendasarkan hadits Nabi Muhammad saw. Dalam hadits itu disebutkan dengan rinci. Mulai jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, bacaan, hingga sejumlah faedah yang akan diperoleh oleh orang yang melaksanakan shalat tersebut. Adapun haditsnya berikut ini:
حدثنا أبو نصر بن البناء عن والده قال: حدثنا أبوعبد الله الحسين بن عمر العلاف، قال: أخبرنا أبو القاسم القاضى قال: حدثنا محمد بن أحمد بن صديق قال: حدثنا يعقوب بن عبد الرحمن قال: أنبأنا أبو بكر أحمد بن خعفر المروزى، قال: حدثنا على ابن معروف قال: حدثنى محمد بن محمود قال: أخبرنا يحيى بن شبيب قال: حدثناحميد عن أنس رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((من صلى فى شوال ثمان ركعات ليلا كان او نهارا يقراء فى كل ركعة بفاتحة الكتاب وخمس عشرة (قل هو الله أحد ...) فاذا فرغ من صلاته سبح سبعين مرة وصلى على النبي صلى الله عليه وسلم سبعين مرة، قال النبي صلى الله عليه وسلم: والذى بعثنى بالحق ما من عبد يصلى هذه الصلاة الا أنبع الله له ينابيع الحكمة فى قلبه وأنطق به لسانه وأراه داء الدنيا ودواءها، والذى بعثنى بالحق من صلى هذه الصلاة كما وصفت لايرفع رأسه من أخر سجدة حتى يغفر الله له، وان مات مات شهيدا مغفورا له، و ما من عبد صلى هذه الصلاة فى السفر إلاسهل الله عليه السير والذهاب الى موضع مراده, وان كان مديونا قضى الله دينه، وان كان ذا حجة قضى الله حوائجه، والذى بعثنى بالحق ما من عبد يصلى هذه الصلاة إلا أعطاه الله تعالى بكل حرف وبكل أية مخرفة فى الجنة قيل وما المخرفة يا رسول الله قال صلى الله عليه وسلم بساتين فى الجنة يسير الراكب فى ظل شجرة من أشجارها مائة سنة ثم لايقطعها
Artinya, "Diceritakan dari Anas radhiallahu Anhu, dia berkata bahwasannya Rasulullah pernah bersabda, 'Barangsiapa shalat di bulan Syawal sebanyak delapan rakaat baik dilakukan malam hari maupun siang hari yang mana di setiap rakaatnya membaca al-Fatihah dan qul huwallahu ahad–al-khlas--sebanyak lima belas kali; setelah delapan rakaat tersebut kemudian dilanjut dengan membaca tasbih (subhanallah wa bi hamdihi, subhanallahil adhim) tujuh puluh kali dan shalawat (allahumma shallli ‘ala sayyidina Muhammad) tujuh puluh kali. Maka demi Dzat yang telah mengutusku, Allah akan mengalirkan hikmah (kebijaksanaan/kebenaran) dalam hati yang diungkapkan melalui lisan seorang hamba yang telah melaksanakan shalat ini, dan Allah akan tunjukkan kepada dia penyakit-penyakit dunia serta obatnya. Dan demi Dzat yang telah mengutusku, barang siapa yang mendirikan shalat ini sesuai tata caranya, maka akan diampuni dosa-dosanya sebelum ia mengangkat kepala setelah sujudnya, dan andaikan dia mati, maka dia mati dalam keadaan syahid yang dosanya telah diampuni. Dan tiada seorang hamba yang melaksanakan shalat ini dalam keadaan bepergian, kecuali Allah mudahkan baginya perjalanannya hingga tempat yang dituju. Andaikan ia memiliki utang, maka utangnya akan terbayar; dan seandainya ia memiliki kebutuhan, Allah akan memenuhi kebutuhannya. Dan demi Dzat yang telah mengutusku, tiada seorang hamba yang menjalankan shalat ini kecuali Allah berikan untuknya di setiap huruf dan ayatnya sebuah makhrafah di surga nantinya. Kemudian dipertanyakan, 'Apakah makhrafah itu, ya Rasul?' Rasulullah menjawab, 'Makhrafah adalah dua ekor domba yang mempermudah penunggangnya mengelilingi (kebun penuh) pepohonan yang tidak pernah dipotong selama seratus tahun)'."
Tata cara pelaksanaan shalat sunnah Syawal
Berdasarkan hadits di atas dapat diringkas tentang tata cara melaksanakan shalat sunnah Syawal sebagaimana berikut:
- Niat melaksanakan shalat sunnah mutlak
- Membaca surat Al-Fatihah
- Dilanjutkan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 15 kali
- Rukuk dengan bacaannya sebagaimana dalam shalat pada umumnya
- I'tidal dengan bacaan sebagaimana dalam shalat pada umumnya
- Sujud dengan bacaan sebagaimana dalam shalat pada umumnya
- Duduk di antara dua sujud (duduk iftirasy) dengan bacaan sebagaimana dalam shalat pada umumnya
- Sujud kembali dengan bacaan sebagaimana dalam shalat pada umumnya
- Berdiri untuk melanjutkan rakaat kedua dengan mengulangi bacaan dan gerakan pada rakaat kedua.
- Salam
Shalat ini bisa dilakukan dengan dua rakaat yang dilaksanakan sebanyak empat kali. Atau bisa dilakukan dengan empat rakaat lalu mengulangnya kembali dengan jumlah rakaat yang sama. Usai salam di rakaat terakhir, dilanjutkan membaca tasbih (subhanallah wa bi hamdihi, subhanallahil adzim) 70 kali dan membaca shalawat (allahumma shallli ‘ala sayyidina Muhammad) 70 kali.
Faedah shalat sunnah Syawal
Sebagaimana disebutkan pada hadits di atas, shalat sunnah Syawal mempunyai banyak faedah. Di antaranya berikut ini:
- Allah akan mengalirkan hikmah atau kebijaksanaan/kebenaran dalam hati yang diungkapkan melalui lisan orang yang melaksanakan shalat ini
- Allah akan menunjukkan kepada kepada yang melaksanakan shalat ini penyakit-penyakit dunia serta obatnya
- Allah mengampuni dosa-dosa sebelum yang melaksanakan shalat ini mengangkat kepala setelah sujudnya
- Allah memudahkan perjalanan hingga di tempat yang dituju.
- Dimudahkan untuk melunasi utang-utang
- Dimudahkan mencukupi kebutuhan hidup.
Terpopuler
1
Apakah Tetap Wajib Shalat Jumat Jika Paginya Shalat Id? Ini Penjelasannya
2
Ini 7 Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Adha
3
Bertepatan Hari Kamis, Pahala Puasa Arafah Jadi Berkali-kali Lipat
4
Bacaan Takbir Idul Adha Lengkap, Beserta Latin dan Terjemahannya
5
Khutbah Idul Adha: Meneladani Kesalehan dan Keteguhan Keluarga Nabi Ibrahim
6
Komik 'Ayo Kenal Tubuhmu' Antar Guru MI Curahmalang Jombang Sabet Juara Nasional
Terkini
Lihat Semua