Amaliyah NU

4 Amalan yang Dicontohkan Rasulullah untuk Menghidupkan Malam Lailatul Qadar

Jumat, 21 Maret 2025 | 13:00 WIB

4 Amalan yang Dicontohkan Rasulullah untuk Menghidupkan Malam Lailatul Qadar

Ilustrasi Lailatul Qadar. (Foto: Freepik)

Lailatul Qadar, malam yang lebih berharga dari seribu bulan, adalah impian setiap Muslim. Satu malam yang pahalanya setara dengan lebih dari 83 tahun ibadah. 


Melansir dari 4 Amalan Paling Utama Lailatul Qadar menurut Sunnah Nabi, Nomor 4 Sering Terlewatkan yang ditulis oleh Muhamad Hanif Rahman, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari, Nabi Muhammad bersabda: 


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه، وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ 


Artinya, "Barangsiapa melaksanakan puasa Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya), maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan barangsiapa menegakkan malam lailatul qadar (mengisi dengan ibadah) karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya." (HR Al-Bukhari).


Dari hadits di atas, Al-Hafizh Ibnu Rajab berpendapat bahwa maksud dari menegakkan malam lailatul qadar adalah menghidupkan malamnya dengan shalat melaksanakan shalat tahajud. 


Sedangkan, Imam Sufyan Ats-Tsauri punya pandangan menarik. Beliau berkata, berdoa di malam itu lebih aku sukai daripada shalat. 


قال سفيان الثوري: الدعاء في تلك الليلة أحب إلي من الصلاة، قال: وإذا كان يقرأ، وهو يدعو، ويرغب إلى الله في الدعاء والمسألة، لعله يوافق. انتهى


Artinya, "Sufyan at-Tsauri Berdoa di malam itu lebih aku sukai dibanding shalat." Dan jika ia membaca (al-Qur'an) dan memohon dengan bersungguh-sungguh kepada Allah di dalam doa dan permintaan hajatnya maka semoga Allah mengabulkannya." 


Al-Hafizh Ibnu Rajab menjelaskan bahwa yang dimaksud Sufyan Ats-Tsauri adalah memperbanyak doa lebih utama dari shalat yang sedikit doanya. 


ومراده أن كثرة الدعاء أفضل من الصلاة التي لا يكثر فيها الدعاء وإن قرأ ودعا كان حسنا. وقد كان النبي صلى الله عليه وسلم يتهجد في ليالي رمضان ويقرأ قراءة مرتلة لا يمر بآية فيها رحمة إلا سأل ولا بآية فيها عذاب إلا تعوذ. فيجمع بين الصلاة والقراءة والدعاء والتفكر. وهذا أفضل الأعمال وأكملها في ليالي العشر وغيرها والله أعلم


Artinya, "Maksudnya adalah memperbanyak doa lebih utama dibanding shalat yang di dalamnya tidak terdapat banyak doa. Dan jika ia membaca (Al-Quran) dan berdoa maka lebih bagus." 


Al-Hafizh Ibnu Rajab mencontohkan Rasulullah Saw yang menggabungkan shalat malam, membaca Al-Qur'an dengan tartil, berdoa, dan merenungkan ayat-ayat Allah. Kombinasi inilah yang menjadi amalan paling utama dan sempurna di malam Lailatul Qadar.


Selain itu, Rasulullah Saw mengajarkan doa untuk diamalkan di malam Lailatul Qadar:


اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي


Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni


Artinya, "Sesungguhnya Engkau dzat yang maha memaafkan, menyukai memaafkan maka maafkanlah aku."   


Jadi, untuk meraih keberkahan Lailatul Qadar, dapat menggabungkan empat amalan utama yakni:


1. Shalat malam (tahajud)

2. Membaca Al-Qur'an dengan tartil

3. Berdoa dengan doa yang diajarkan Rasulullah Saw

4. Tafakur (merenungkan kebesaran Allah)


Semoga kita semua diberi kesempatan untuk bertemu dan meraih keutamaan malam Lailatul Qadar.