Syariah

Hukum Konsumsi Permen Pengharum Bau Mulut saat Ihram

Senin, 13 Mei 2024 | 08:00 WIB

Hukum Konsumsi Permen Pengharum Bau Mulut saat Ihram

Jamaah haji sedang melaksanakan ihram. (Foto: MCH)

Keadaan bau mulut kadang memang mengganggu dan cenderung membuat kurang percaya diri saat berbicara dengan banyak orang. Karenanya, lazim di antara kita kerap kali berupaya menjaga napas tetap segar dengan rutin sikat gigi. Dan sekurang-kurangnya bila keadaan mendesak cukup dengan mengonsumsi permen. 

 

Bahkan saat ini tak sedikit jenis permen yang berfungsi untuk menghilangkan bau mulut. Mulut pun menjadi harum nan wangi. 

 

Dalam keadaan tertentu, misalnya saat melaksanakan ihram, mengonsumsi permen ini perlu ditinjau lebih jauh lagi. Apakah diperbolehkan atau justru sebaliknya? 

 

Alfaqir sendiri belum pernah mengonsumsi permen ini sebelum-sebelumnya. Satu waktu ada seseorang yang menceritakan tentang permen pengharum bau mulut itu.


Pertanyaannya, bagaimana jika permen tersebut dikonsumsi seseorang yang sedang keadaan ihram?


Terkait hal ini, bila nyata permen tersebut berbau wangi, maka hukumnya haram dikonsumsi orang yang sedang ihram. Sebagaimana penegasan dalam kitab Kifayatul Ahyar, berikut:


وكما يحرم عليه التطيب يحرم عليه اكل ما فيه طيب ظاهر الطعم واللون والرائحة لأنه مستعمل للطيب والترفه فلو ظهر طعمه وريحه حرم أيضا وكذا الطعم مع اللون وكذا الريح وحده


Artinya: Sebagaimana haram menggunakan wewangian (seperti minyak wangi, bedak, dan lain-lain) bagi orang yang sedang ihram, maka haram pula mengkonsumsi sesuatu yang ada wewangiannya yang tampak rasanya, warnanya, dan baunya.


Karena yang bersangkutan dianggap menggunakan wewangian, demikian pula yang tampak rasa dan bau, rasa, dan warna bahkan hanya semata bau (hukumnya juga haram). 


*KH M Sholeh, Wakil Rais Syuriyah PCNU Jombang masa khidmah 2017-2022