• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Senin, 29 April 2024

Bahtsul Masail

Melaksanakan Umrah sebelum Menunaikan Haji, Boleh atau Berdosa?

Melaksanakan Umrah sebelum Menunaikan Haji, Boleh atau Berdosa?
Situasi jamaah haji di Makkah. (Foto: Freepik)
Situasi jamaah haji di Makkah. (Foto: Freepik)

Deskripsi Masalah:

Menunaikan ibadah haji sebagai pemenuhan rukun Islam kelima sangat diidam-idamkan oleh kaum Muslimin. Keinginan untuk menunaikan ibadah haji ini terkadang juga menjadi terkendala karena permasalahan biaya atau kuota yang ditetapkan oleh pemerintah. Maka banyak terjadi di kalangan kaum Muslimin Indonesia untuk menunaikan ibadah umrah sebelum mereka berhaji.


Hal ini terjadi bisa karena alasan diumrahkan orang lain atau karena kemampuan keuangan yang terbatas, atau juga karena menunggu kuota yang cukup lama bagi kaum Muslimin di wilayah tertentu. Bagi orang yang beriman bertahawun (mengentengkan) persoalan haji dengan menganggap sudah tidak perlu berhaji dengan menunaikan ibadah umrah sangat tidak dibenarkan. 


Pertanyaan:

Apakah orang yang melaksanakan ibadah umrah sebelum dia melaksanakan ibadah haji, pada saat dia hanya mempunyai uang yang hanya cukup untuk satu kali berangkat ke tanah suci itu berdosa?


Jawaban:

Tidak berdosa kecuali ada unsur meremehkan haji


Referensi:

المجموع شرح المهذب (7/ 170)
(فرع) أَجْمَعَ الْعُلَمَاءُ عَلَى جَوَازِ الْعُمْرَةِ قَبْلَ الْحَجِّ سَوَاءٌ حَجَّ فِي سَنَتِهِ أَمْ لَا وكذا الحج قبل العمرة واحتجوا له بحديث ابن عمر (أن النبي صلى الله عليه وسلم اعتمر قبل أن يحج) رواه البخاري وبالاحاديث الصحيحة المشهورة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم اعتمر ثلاث عمر قبل حجته وكان أصحابه في حجة الوداع أقساما منهم من اعتمر قبل الحج ومنهم من حج قبل العمرة) كما سبق


Artinya: Ulama sepakat atas diperbolehkannya umrah sebelum haji.


اسعاد الرفيق جــ 2 \ صـــ 131
وَمِنْهَا التَّهَاوُنُ بِالْحَجِّ بَعْدَ الْإِسْتِطَاعَةِ عَلَيْهِ بِنَفْسِهِ أَوْ بِغَيْرِهِ وَتَأْخيره إِلَى أَنْ يَمُوْتَ قبل ان يحج وقد عد فى الزواجر تركه مع القدرة عليه الى الموت كبيرة لقوله عليه الصلاة والسلام من ملك زادا وراحلة تبلغه إلى بيت الله ولم يحج فلا عليه أن يموت يهوديا أو نصرانيا


Artinya: Di antara dosa besar yaitu meremehkan haji setelah mampu


حاشية إعانة الطالبين (2/ 322)
نَعَمْ إِنَّمَا يَجُوْزُ التَّأْخِيْرُ بِشَرْطِ الْعَزْمِ عَلَى الْفِعْلِ فِي الْمُسْتَقْبَلِ
قوله نعم إنما يجوز التأخير الخ استدراك على قوله بتراخ الموهم أنه على الاطلاق من غير اشتراط شئ وأعلم أنه إذا جاز له التأخير لو جود شروطه فأخر ومات تبين فسقه من وقت خروج قافلة بلده في آخر سنى الامكان إلى الموت فيرد ما شهد به وينقض ما حكم به قوله بشرط العزم على الفعل في المستقبل فلو لم يعزم على ما ذكر حرم عليه التأخير


Artinya: Boleh mengakhirkan haji dengan syarat merencanakan di tahun yang akan datang.


Catatan: 

  1. Penjelasan atau uraian di atas merupakan hasil bahtsul masail yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang (PC) Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Kabupaten Jombang 2017-2022. 
  2. Sumber yang dijadikan referensi dalam membahas topik terkait, sebagian tidak diterjemahkan secara utuh, hanya menerjemahkan poin-poin penting yang langsung menjelaskan topik.


Bahtsul Masail Terbaru