Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar Tekankan Pentingnya Tertib dalam Tubuh NU
Kamis, 29 Agustus 2024 | 08:21 WIB

Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar saat menyampaikan sambutannya pada pelantikan PCNU Jombang di Gedung Serbaguna PCNU setempat, Rabu (28/8/2024). (Foto: Dok PCNU Jombang)
Umi Kholifah
Kontributor
NU Online Jombang,
Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Anwar Iskandar menegaskan bahwa untuk mencapai tujuan yang besar, suatu organisasi, NU harus sehat dan tertib.
"Maka konsolidasi dalam organisasi itu harus dilakukan berdasarkan AD/ART dan Perkum. Dua hal itulah yang menjadi rujukan untuk menertibkan NU," tegasnya saat menghadiri pelantikan PCNU Jombang, Rabu (28/8/2024) di Gedung Serbaguna PCNU setempat.
NU adalah organisasi besar yang memiliki jumlah jamaah lebih dari setengah penduduk Indonesia. Ini menurutnya adalah amanah besar yang harus dijaga dengan baik. Karena itu, NU secara organisasi harus kuat dan tertib untuk menunaikan amanah tersebut dengan program-program yang bermanfaat.
"150 juta warga NU bukan jumlah yang sedikit, mari kita jaga amanah mereka dengan menjaga organisasi ini agar tetap sehat dan tertib. Mengapa NU harus tertib? Karena NU ini adalah kendaraan bagi Nahdliyin, dengan banyaknya penumpang tersebut, NU sebagai kendaraan harus tertib dan tidak boleh melanggar aturan demi keselamatan penumpang, keselamatan Nahdliyin," jelasnya.
Kiai Anwar, sapaan akrabnya, menambahkan indikasi organisasi sehat ialah harus solid, bukan sulit. Dan tanda solid itu keputusan atau kebijakan yang diturunkan selalu seirama di berbagai tingkatan, mulai dari PBNU, PWNU, PCNU, MWCNU hingga PRNU.
Dengan begitu, NU diharapkan terus menjadi organisasi yang sehat dan tertib agar selalu bisa membantu umat, agama, dan Indonesia.
"Kami ingin NU menjadi organisasi yang bisa membantu umat, membantu agama, membantu Indonesia. Kita ingin membawa manfaat untuk seluruh lapisan, tak hanya di NU saja melainkan untuk Indonesia," harapnya.
Ia mengibaratkan NU dengan sebuah wadah yang menaungi Nahdliyin. Jika wadahnya kuat, maka isi yang ada di dalamnya juga akan terlindungi.
"Kita ingin NU makin kuat, makin sehat. Ibarat NU ini sebuah wadah, kita harus menata dulu wadahnya, kita kuatkan wadahnya, baru isinya," tandasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Singkat: Muharram Bulan Istimewa yang Dapat Menghapus Dosa
2
Jadwal Puasa Tasu'a dan Asyura serta Tata Cara, Juga Keutamaannya
3
Adakah Dalil Menyantuni dan Mengusap Kepala Anak Yatim di Hari Asyura? Ini Penjelasannya
4
Santuni Anak Yatim dan Dhuafa, Cara UPZISNU PRNU Jombatan Peringati 10 Muharam
5
Pengajuan Gelar Pahlawan Nasional KH M Yusuf Hasyim Masuki Tahap Verifikasi Faktual
6
Santri Baru Pesantren Tebuireng Capai 1.939, Gus Kikin Komitmen Teruskan Warisan Perjuangan Mbah Hasyim
Terkini
Lihat Semua