• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Selasa, 19 Maret 2024

Nasional

Tema Muktamar Ke-34 NU Singgung tentang Kemandirian dan Peradaban Dunia

Tema Muktamar Ke-34 NU Singgung tentang Kemandirian dan Peradaban Dunia
Tema Muktamar Ke-34 NU Singgung tentang Kemandirian dan Peradaban Dunia. (Foto: Istimewa)
Tema Muktamar Ke-34 NU Singgung tentang Kemandirian dan Peradaban Dunia. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online Jombang
Muktamar ke-34 NU yang diselenggarakan pada 22-25 Desember 2021 di Lampung akan mengangkat tema “100 Tahun NU: Kemandirian dalam Berkhidmah untuk Membangun Peradaban Dunia”.


Kemandirian Nahdliyin dan warga bangsa secara umum di bidang ekonomi menjadi salah satu hal yang harus diberi perhatian khusus.


“Mandiri itu kan berdaulat. Misalnya dari sisi ekonomi dan pengelolaan sumber daya yang ada. Kita sangat kaya tetapi belum berdaulat. Inilah yang harus refleksikan untuk ke depan,” ujar Ketua Panitia Muktamar Ke-34 NU, Imam Aziz, Kamis (11/11/2021).


Imam juga menjelaskan, kemandirian warga NU di bidang ekonomi secara umum, belum sampai pada cita-cita yang diharapkan.


“Dalam teori makro-ekonomi, kemandirian itu akan berbasis pada beberapa hal. Pertama, pengetahuan dan intelektual. Ini lebih kepada pengembangan sumber daya manusia. Saya kira, kita harus rendah hati mengakui bahwa kita belum sampai pada taraf pengetahuan yang cukup untuk dijadikan sebagai landasan,” kata Imam Aziz.


Kedua, basis yang harus dikembangkan NU untuk mencapai kemandirian adalah soal teknologi, khususnya teknologi informasi. “Kita juga masih ketinggalan di situ. Harus direfleksikan, meskipun sekarang sudah mulai banyak, tetapi kan kalau dibandingkan tetangga,” terang Imam Aziz.


Ketiga, Imam Aziz menekankan bahwa sebagian besar warga NU yang kehidupannya berbasis pada pertanian harus lebih dieksplorasi. Hal ini masih harus diperjuangkan untuk meningkatkan kualitas dan jumlahnya. Tanah garapan, teknologi pertanian yang bagus, dan jejaring ekspor-impor yang baik hingga kini juga harus ditingkatkan dengan baik oleh warga NU.


“Kita harus melihat ke belakang dan ke depan. Kadang kita lupa bahwa negara kita sangat kaya dari sisi agraria, tetapi kita juga sangat miskin dari segi produk-produk agraria. Kita juga kaya dengan laut, tetapi kita juga miskin dengan produk-produk laut. Itu akan menjadi agenda besar NU ke depan,” terangnya. 


Karena itu, pada gelaran Muktamar ke-34 NU di Lampung nanti, salah satu forum bahtsul masail akan membahas soal reforma agraria yang sampai saat ini belum tuntas. Banyak kebijakan-kebijakan negara terkait reforma agraria yang perlu sinkronisasi agar tidak tumpeng tindih.


Ia juga menjelaskan bahwa tema perdamaian dunia sengaja dipilih karena saat ini telah menjadi kebutuhan mendesak untuk mendapat perhatian NU. Artinya, warga dunia saat ini sangat membutuhkan peran-peran NU di kancah global.


Imam Aziz bercerita ketika menerima kunjungan Duta Besar Afghanistan yang sangat berharap agar NU berperan untuk menjadi ‘mentor’ bagi keberlangsungan penyelenggaraan negara di sana. Dikatakan dia, Afghanistan tidak hanya membutuhkan gagasan Islam moderat dari NU, tetapi juga hal-hal lain yang berkaitan dengan konsiliasi demokrasi pengembangan ekonomi hingga keamanan.


Editor: Ahmad


Nasional Terbaru