Sekjen PBNU Masa Khidmah 1967-1971 KH M Yusuf Hasyim Diusulkan sebagai Pahlawan Nasional
Senin, 3 Februari 2025 | 17:15 WIB

Seminar dan bedah buku Biografi KH M Yusuf Hasyim, Kiai Militer Pengawal ldeologi NKRl Berbasis Pesantren, Senin (3/2/2025) di Tebuireng. (Foto: NU Online Jombang/Mukani)
Mukani
Penulis
NU Online Jombang,
Sekretaris Jenderal PBNU masa khidmah 1967-1971 KH M Yusuf Hasyim diusulkan menjadi pahlawan nasional. Putra bungsu KH M Hasyim Asy'ari ini merupakan komandan pertama Barisan Ansor Serbaguna (Banser).
Kiprah, perjuangan dan pengabdian panjang sudah diberikan sejak masa penjajah hingga orde reformasi. Tidak hanya di dunia militer. Tapi juga di politik, sosial, kenegaraan, pendidikan dan dunia pesantren.
Hal itu menjadi kesimpulan seminar dan bedah buku Biografi KH M Yusuf Hasyim, Kiai Militer Pengawal ldeologi NKRl Berbasis Pesantren, Senin (3/2/2025) di Tebuireng. Sedikitnya diikuti 250 peserta.
Hadir sebagai narasumber adalah penulis buku Aguk Irawan dari Yogyakarta. Sebagai pembanding Prof Usep Abdul Matin dari UIN Syahid Jakarta dan KH Asep Saefudin Halim, Ketua umum PP Pergunu. Sedangkan Menteri Kebudayaan Rl Fadli Zon hadir secara virtual.
Tampak hadir pula Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa, Bupati Jombang terpilih Warsubi, Asisten 3 Jawa Timur Akhmad Jazuli, Kepala Dinas Sosial Jatim, Sekretaris Dinas Sosial Jombang Hidayatullah. Termasuk juga para akademisi dan perwakilan berbagai organisasi massa.
Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz menegaskan banyak sejarah dari setiap pengasuh Pesantren Tebuireng. "Terlebih KH Yusuf Hasyim yang menjadi pengasuh sejak 1965 sampai 2006," ujarnya.
Membaca sejarah, baginya, sangat penting. "Tapi mencetak sejarah itu juga lebih penting," imbuhnya.
Kiai akrab dipanggil Gus Kikin ini berharap diskusi pada kesempatan itu bisa membedah berbagai peran KH M Yusuf Hasyim. "Sehingga perlu dihargai peran itu, baik oleh pemerintah maupun kalangan pesantren," ujarnya.
KH Irfan Yusuf (Gus lrfan), perwakilan keluarga KH Yusuf Hasyim, berterima kasih atas semua pihak yang membantu. "Meski ide pengusulan gelar pahlawan nasional bagi beliau sudah muncul sekitar lima tahun lalu," katanya.
Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) ini menegaskan banyak cerita yang perlu dikenang dari sosok KH M Yusuf Hasyim. "Ini perlu diteladani oleh bangsa Indonesia, terutama dalam berjuang," terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Khofifah lndar Parawansa mengapresiasi bedah buku ini. "Karena banyak jejak perjuangan kiai yang tidak ditulis," ungkapnya.
Meski para kiai tidak ingin ditulis dan dikenang, tapi sudah jadi tugas bangsa ini untuk menulisnya. "Apalagi buku ini ditulis sangat teliti dan otentik," tegasnya
Buku ini, lanjutnya, juga menunjukkan adanya konektivitas antar pesantren. "Itu ditunjukkan upaya KH Yusuf Hasyim yang mengusir PKI saat menyerang Pesantren Gontor," ujarnya.
Sebagai komandan Banser pertama, menurutnya, KH Yusuf Hasyim mengajak para santri harus kuat pada tahap latihan. "Tidak hanya fisik saja, tapi juga hatinya," timpalnya.
Baginya sudah banyak kiai yang punya jejak dan perjuangan yang sudah layak menjadi pahlawan nasional. Upaya ini harus dimulai dunia pesantren untuk menulis itu.
"Agar bangsa ini bisa memperoleh referensi keteladanan dari para pejuang itu," ujarnya. Meski diakui para pejuang tidak menginginkannya.
Aguk Irawan menjelaskan data-data dalam buku setebal 246 halaman diperoleh pertengahan Desember 2024 kemarin. "Banyak yang primer, sampai saya bingung harus dimulai dari mana," terangnya.
Dia mengakui baru pertama kali menulis tokoh dengan peran sepanjang KH M Yusuf Hasyim. Terlebih sumbernya tertata dengan rapi.
Dirinya bersyukur tidak mengalami hambatan berarti. "Insyaallah akan terbit tiga buku lagi tentang KH M Yusuf Hasyim, termasuk kisah romantis saat bertemu pertama kali dengan Nyai Bariyah dari Madiun," kisahnya.
Prof Usep Abdul Matin mengakui perjuangan KH M Yusuf Hasyim berdampak secara nasional. "Itu menjadi syarat khusus pengajuan pahlawan nasional," ucap dia.
Mengutip pendapat Greg Barton, dosennya di Australia, KH Yusf Hasyim adalah sosok kiai yang berpengaruh secara signifikan. "Terutama dalam NU, dengan mempromosikan Islam moderat yang selaras dengan Pancasila," imbuhnya.
Fadli Zon juga sependapat fengan Prof Usep. Dia menyebut KH Yusuf Hasyim sebagai kiai pejuang bangsa.
Pria berkaca mata ini mengaku sudah kenal KH Yusuf puluhan tahun. Tekad mengabdi bagi bangsa diakui sangat kuat.
"Saya sependapat KH Yusuf Hasyim sangat pantas diberi gelar pahlawan nasional," ujarnya. "Agar perjuangan beliau diteladani dan menginspirasi generasi penerus," imbuhnya.
Terpopuler
1
Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Bahrain
2
Mengenang 92 Tahun KH M Ma'shum Ali Wafat: Menyingkap Misteri Pembakaran Foto Diri
3
Bagaimana Jika Zakat Fitrah Diberikan kepada Keluarga Sendiri? Ini Penjelasannya
4
Berkah Ramadhan, Pengusaha Janggelan di Jombang Alami Kenaikan Omzet 2 Kali Lipat
5
Waktu Buka Puasa Hari Ini dan Besok Daerah Jombang Juga Banyuwangi, Ahad-Senin 23-24 Maret 2025
6
Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1446 H Digelar 29 Maret Mendatang
Terkini
Lihat Semua