• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Senin, 29 April 2024

Nasional

Gus Iqdam Jelaskan Asal-usul Istilah 'Dekengan Pusat'

Gus Iqdam Jelaskan Asal-usul Istilah 'Dekengan Pusat'
Gus Iqdam. (Foto: Kabar Trenggalek)
Gus Iqdam. (Foto: Kabar Trenggalek)

NU Online Jombang,

Saat ini marak ungkapan 'Dekengan Pusat' yang sering diucapkan oleh jamaah Majelis Sabilu Taubah Blitar atau yang sering disebut 'ST Nyell'. Majelis yang diasuh oleh Agus Muhammad Iqdam Kholid ini pun mendadak viral setelah video singkatnya menghiasi berbagai laman sosial media. 

 

Gus Iqdam, sapaan akrabnya pun menjelaskan asal-usul istilah 'Dekengan Pusat' ini dalam acara Lailatul Ijtima' yang disiarkan langsung di YouTube NU Channel pada Rabu (02/08/2023) malam.

 

Gus Iqdam menjelaskan, istilah 'Dekengan Pusat' ini merupakan salah satu barokah dari sanad keilmuan yang ia terima selama menjadi santri di Pesantren Al-Falah Ploso Kediri. 

 

"Saya waktu itu menerangkan fadhoilul ibadah (keutamaan ibadah) itu pada bab shalat-shalat sunnah. Shalat qabliyah subuh kalau tidak salah," ujarnya. 

 

Lanjut dia, shalat qabliyah subuh mempunyai fadilah yang banyak sekali. Di antaranya termasuk bisa menyembuhkan penyakit apa saja, bisa menaikkan derajat, dan masih banyak lainnya. 

 

Di situ, banyak pejabat-pejabat yang mendadak tiba-tiba sholeh kemudian ngaji di samping Gus Iqdam. Menurutnya, santri itu tidak pernah mengonsep apapun. 

 

"Lha dari situ tiba-tiba saya bilang, dekenganmu wes gak trimo pejabat (backingan kamu sudah tidak terima pejabat). Kalau kamu mau melakukan shalat sunnah atau sholat qobliyah atau sholat rawatib apapun, dekenganmu pusat (backinganmu pusat)," ucapnya. 

 

Akhirnya, lanjut Gus Iqdam, semua jamaah terdiam. Pusat diartikan langsung Allah ta'ala. Di situ semua jamaah bertepuk tangan. Gus Iqdam menekankan sekali lagi yang penting ngaji, ngaji, dan ngaji. 

 

"Spontanitas saya ya karena ilmu tadi mungkin barokah guru-guru saya, barokah riyadhoh-riyadhoh dan tirakat guru-guru saya," imbuhnya. 


Editor:

Nasional Terbaru