NU Online Jombang,
Guru besar Fiqih Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Profesor KH Ahmad Zahro, Marhabanan itu dulu diyakini untuk menyambut Rasulullah SAW. Sementara saat ini diyakini sebagai Tafa'ulan atau meyakinkan diri bahwa sat bershalawat, kita seperti berhadapan langsung dengan Nabi Muhammad SAW.
Menurut pria yang lebih akrab disapa dengan Prof Zahro ini, pernah ada sebuah cerita seorang habib ketika Marhabanan tiba-tiba berdiri. Semua yang berada di sampingnya kebingungan harus mengikuti atau tidak.
"Saat Habib itu berdiri, ada yang memberanikan diri bertanya, mengapa beliau berdiri. Lalu dia menjawab bahwa Kanjeng Nabi hadir di tengah-tengah mereka. Benar atau tidaknya kisah itu, saya juga belum pernah mengalaminya. Wallahu 'alam," terangnya.
Prof Zahro menambahkan, hadir atau tidaknya Rasulullah saat Marhabanan tidak terlalu dipikir serius. Namun, makna dari Marhabanan itu sendiri adalah shalawat untuk menyambut kedatangan Rasulullah SAW yang kemudian disyairkan sebagai Shalawat Madah.
"Apabila kita membaca shalawat madah maka, akan mendapatkan syafaat Rasulullah dan rahmat Allah SWT. Ini sesuai dengan surat Yunus ayat 58, قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ. Yang artinya, katakanlah (Muhammad), dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan," paparnya.
Baca Juga
Asnuter Jatim: Ini Dahsyatnya Shalawat
Yang dimaksud rahmat Allah SWT itu, lanjut dia, adalah rahmat yang diberikan kepada ummat Rasulullah saat sedang melantunkan Shalawat.
"Memang ada banyak pendapat dari ulama bahwa Nabi memang benar-benar datang ketika kita membaca shalawat. Namun hal tersebut tidak bisa dijelaskan secara logika. Sehingga kita yakini saja apa yang sudah Allah firmankan," pungkasnya.
Kontributor: Nayla, Zahrotusshaf, Darajatil, Alifa, Shofy, Nazela, Hilya (Siswi XI IPS 3 MAN 3 Jombang)
Terpopuler
1
UPZISNU PRNU Jombatan Beri Santunan untuk Korban Penyerangan Monyet Liar, Imbau Warga Lebih Waspada
2
4.000 Jamaah Serban Ziarah Para Wali dan Sowan Ulama, Termasuk Gus Iqdam, Berangkat dari Tebuireng
3
Santri, Nyantri, dan Tradisi Menulis
4
Ketum PBNU Ziarahi 3 Makam Muassis NU di Jombang dan Silaturahim dengan Dzurriyahnya
5
PAC IPNU-IPPNU Tembelang Gelar Sekolah Organisasi, Bekali Kader Ilmu Administrasi dan Digitalisasi
6
Benarkah Soekarno Lahir di Ploso Jombang? Berbagai Temuan Diungkap dalam FGD
Terkini
Lihat Semua