• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Senin, 29 April 2024

Daerah

Tanggapi Kasus Santri Meninggal di Kediri, Gus Kikin Ajak Semua Pihak Introspeksi Diri

Tanggapi Kasus Santri Meninggal di Kediri, Gus Kikin Ajak Semua Pihak Introspeksi Diri
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudh (Gus Kikin). (Foto: NU Online Jombang/Karimatul Maslahah)
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudh (Gus Kikin). (Foto: NU Online Jombang/Karimatul Maslahah)

NU Online Jombang, 
Mencermati peristiwa yang menimpa Bintang Balqis Maulana (14 tahun) yang meninggal dunia diduga akibat penganiayaan seniornya di sebuah pesantren Kediri pada 23 Februari 2024, Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) menyampaikan keprihatinan mendalam sekaligus mengajak semua pihak untuk mengambil pelajaran dari kejadian tersebut.


"Kita semua tentu sangat prihatin dengan peristiwa yang terjadi pada Ananda Bintang. Kita doakan yang terbaik untuk almarhum. Semoga ini menjadi tragedi terakhir yang terjadi di lingkungan pesantren," tandas Gus Kikin, Ahad (3/3/2024). 


Karena itu, Gus Kikin mengajak semua pihak untuk melakukan introspeksi dan evaluasi secara berkelanjutan. Sebab, perubahan perilaku di kalangan remaja saat ini memang seringkali menimbulkan "kejutan-kejutan" yang tidak terbayangkan sebelumnya.


Hal itu, menurut cicit Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari ini, juga tidak bisa dilepaskan dari pola pengasuhan di lingkungan keluarga.


"Sadar atau tidak, banyak orang tua yang menjadikan gawai sebagai 'baby sitter' bagi anak-anak mereka sejak usia balita. Akibatnya, tidak sedikit yang meniru perilaku kekerasan dari apa yang mereka tonton di gawai tersebut," urai Penjabat Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur ini. 


Kondisi ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para pengurus dan pengasuh pesantren. Karena itu, pengelola pesantren juga harus selalu adaptif dan antisipatif terhadap berbagai perkembangan dan perubahan yang ada di tengah-tengah masyarakat. 


"Tentu dengan tetap menjadikan nilai-nilai luhur pesantren sebagai inspirasi dan pedoman dalam membimbing keseharian para santri," tegasnya.


Daerah Terbaru