• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Selasa, 30 April 2024

Daerah

Sektor Pertanian Jarang Dilirik Pemuda, Anggota DPRD Jatim Gus Athoillah Kemukakan Solusinya

Sektor Pertanian Jarang Dilirik Pemuda, Anggota DPRD Jatim Gus Athoillah Kemukakan Solusinya
Gus Ahmad Athoillah, Dewan Pengasuh Asrama Sunan Ampel Putra Pondok Pesantren Denanyar Jombang. (Dok: Istimewa)
Gus Ahmad Athoillah, Dewan Pengasuh Asrama Sunan Ampel Putra Pondok Pesantren Denanyar Jombang. (Dok: Istimewa)

NU Online Jombang,
Generasi muda memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia pertanian di Indonesia, mereka harusnya memiliki motivasi yang tinggi untuk terjun ke sektor pertanian mengingat sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting bagi ketahanan pangan di Indonesia.


Begitulah yang dipaparkan oleh Anggota DPRD Jawa Timur, Ahmad Athoillah Haromain kepada NU Online Jombang pada Selasa (2/4/2024). Menurutnya, dengan adanya pemuda Indonesia yang menjadi petani dapat menjadikan sektor pertanian lebih produktif sehingga meningkatkan jumlah produksi panen.


"Mereka masih berjiwa muda dan memiliki semangat tinggi, bahkan cenderung ambisius dalam melakukan suatu hal. Sumber daya manusia yang berkomitmen dan berkualitas inilah yang dibutuhkan untuk pembangunan sektor pertanian saat ini," paparnya.


Sedangkan pembangunan pertanian di Indonesia saat ini masih belum menemui titik kesejahteraan, dapat dilihat dari kondisi petani yang masih serba kekurangan. Selain itu, jumlah generasi muda yang mau menjadi petani tambah tahun semakin berkurang lantaran mereka lebih tertarik pada sektor non-pertanian yang lebih menjanjikan.


Lebih lanjut, Gus Athoillah, sapaannya, menguraikan beberapa solusi alternatif untuk mengatasi tantangan, serta meningkatkan keterlibatan generasi muda dalam sektor pertanian. Alternatif tersebut ialah adanya program pendidikan dan pelatihan (diklat), akses pendanaan dan subsidi, serta kampanye/sosialisasi.


"Dengan mengadakan program pendidikan dan pelatihan pertanian, generasi muda akan terbekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, termasuk penggunaan teknologi dalam sektor pertanian, mengingat bahwa salah satu tantangan utama sektor pertanian adalah kurangnya pengetahuan dan pengalaman dalam pertanian modern," jelasnya.


Solusi selanjutnya yaitu meningkatkan akses pendanaan dan subsidi pertanian kepada generasi muda, sehingga mereka akan terbantu dalam mengatasi hambatan finansial dan mendorong minat untuk berinvestasi dalam pertanian.


"Terakhir, dibutuhkan kampanye yang efektif untuk mengubah persepsi negatif terhadap pertanian. Edukasi akan membantu mengilhami generasi muda untuk melihat potensi di dalamnya. Mereka juga akan paham bahwa terjun ke sektor pertanian tak harus terjun langsung ke sawah, melainkan dapat berperan dalam hal lain seperti mengembangkan teknologi pengolahan hasil panen, teknik pemasaran tanpa melalui tengkulak, dan sebagainya," pungkasnya.


Editor:

Daerah Terbaru