• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Senin, 29 April 2024

Daerah

Tim Pertanian Unwaha Gelar Pelatihan Urban Farming Budidaya Microgreens

Tim Pertanian Unwaha Gelar Pelatihan Urban Farming Budidaya Microgreens
Pelatihan Urban Farming Budidaya Microgreens oleh Unwaha Jombang. (Foto: Unwaha)
Pelatihan Urban Farming Budidaya Microgreens oleh Unwaha Jombang. (Foto: Unwaha)

NU Online Jombang,

Maraknya konsumsi instan yang tidak menyehatkan, tentu menjadikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi masyarakat desa. Merespon hal tersebut, Universitas KH Abdul Wahab Hasbullah (Unwaha) menggelar pelatihan Urban Farming Budidaya Microgreens.

 

Tim Ahli Pertanian Unwaha Jombang, Dyah Ayu Sri Hartanti menjelaskan, pelatihan ini bertempat di Desa Sambirejo, Kecamatan Jogoroto Jombang dengan tujuan untuk ketahanan pangan keluarga yang dikemas melalui sosialisasi dan pelatihan. 

 

"Kegiatan ini sebetulnya merupakan kompetisi yang diadakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jombang di bulan April lalu. Kemudian kami bersama Ibu Yessita Puspaningrum (Ketua Tim Ahli Pertanian Unwaha) mengajukan proposal yang berjudul Implementasi Urban Farming untuk Mendukung Ketahanan Pangan Sehat Keluarga di P2L Desa Sambirejo Jogoroto Jombang di kelompok tim pekarangan Pangan Lestari," katanya. 

 

Dyah melanjutkan, acara tersebut didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan Bappeda sebagai fasilitator untuk kegiatan pengabdian masyarakat. 

 

"Kami juga menyampaikan bahwa kegiatan pertanian pangan sebetulnya sudah pernah dilakukan, seperti sayuran, tomat dan buah-buahan. Akan tetapi membutuhkan waktu yang lama, sehingga terobosan seperti makanan yang sehat dan cepat saji tentu akan sangat membantu masyarakat Sambirejo," ungkapnya. 

 

Sebelumnya, lanjut dia, memang masyarakat sudah pernah melakukan budidaya tanaman, tapi dengan komoditas sayur-sayuran atau buah-buahan yang sudah dipanen dalam jangka waktu yang lama. 

 

"Kalau bahasa kami ada yang namanya microgreens itu adalah makanan sehat, sayuran sehat yang sering dipanen hanya dalam waktu tujuh hari dan maksimal 14 hari," ujarnya. 

 

Dyah menerangkan, rangkaian kegiatan tersebut adalah sosialisasi, pelatihan dan mekanisme pemanenan. Dalam sosialisasi itu menyampaikan bahwa microgreens dapat digunakan sebagai komoditas yang dapat dimanfaatkan oleh khususnya kelompok ibu-ibu sebagai makanan tambahan.

 

Pihaknya juga menekankan, pentingnya balita untuk makan makanan yang bergizi dan kaya akan nutrisi guna pertumbuhannya. Oleh karenanya, selain sebagai makanan tambahan, microgreens juga bisa dikonsumsi oleh balita. Mengingat di Desa Sambirejo terdapat banyak balita yang membutuhkan makanan sehat. 

 

Dyah menambahkan, dalam implementasi budidaya microgreens ini, terdapat inovasi teknologi yang diterapkan, yaitu dengan menggunakan sistem aeroponik berbantuan IoT Controller yang dapat memudahkan dalam sistem pengontrolan, yang selanjutnya dikembangkan bersama dengan Fakultas Teknologi Informasi Unwaha Jombang. 

 

"Kami berharap, microgreens ini dapat dijadikan sebagai sumber pangan sehat mandiri dalam arti mandiri itu bisa dibudidayakan dengan mudah, dikelola sendiri, dikonsumsi sendiri dan dapat diperjualbelikan di Desa Sambirejo," pungkasnya. 

 

Sebagai informasi, acara ini dihadiri oleh Kepala bidang Elitbang Bappeda Jombang Rudi Ananta, Kepala Desa Sambirejo Zainul Arifin, Anggota PKK, tim Pekarangan Pangan Lestari dan beberapa tim pertanian dari Universitas KH A Wahab Hasbullah yang berjumlah 50 orang. 

 

Saat ini, microgreens belum banyak ditemukan di Jombang. Dan banyak ditemukan di daerah Surabaya. 


Daerah Terbaru