Sejarah Singkat Masjid Jami' Tambakberas dan Menaranya yang Unik
Senin, 23 September 2024 | 17:53 WIB
NU Online Jombang,
Masjid Jami’ Tambakberas, tepatnya berada di lingkungan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Induk Putra memiliki sejarah penting dalam pembangunannya. Dalam buku ‘Tambak Beras, Menelisik Sejarah Memetik Uswah’ dijelaskan, tempat ibadah umat Islam ini dibangun pada tahun 1904 M di era kepemimpinan Kiai Hasbullah.
Tampak pada masjid itu terdapat empat tiang saka yang terbuat dari kayu jati berada di ruang utama masjid. Tiang-tiang saka itu sampai saat ini tetap berdiri kokoh, hanya saja belakangan dibungkus dengan semen untuk menghindari rayap.
“Empat tiang saka itu adalah pemberian Residen (Bupati) Belanda,” ucap Abdul Hakim,Ta’mir Masjid Jami’ Tambakberas dalam pekan ini.
Baca Juga
Mobil Para Kiai
Seperti pada umumnya, masjid selalu punya menara. Begitu juga dengan Masjid Jami’ Tambakberas. Model menara sekaligus bangunan masjid itu menjadi ikon tersendiri di lingkungan Pesantren Tambakberas karena model pembangunannya sangat khas.
Antara masjid dan menara dibangun dalam masa yang berbeda. Dalam catatan buku yang sama, menara itu dibangun di era kepemimpinan Kiai Abdul Hamid Hasbullah, tepatnya pada tahun 1367 H/ 1948 M.
Artinya, data itu menunjukkan Masjid Jami' Tambakberas dibangun jauh lebih awal daripada menaranya. Yang menarik, pada menara itu terukir huruf hijaiyah (ح، ر، ت، م).
“Di menara terdapat huruf ح ر ت م yang mempunyai arti kemerdekaan yang sempurna,” kata Abdul Hakim.
Tulisan itu berawal dari wasiat KH Hasbullah kepada KH Abdul Hamid Hasbullah (putranya). Ia menuliskan sesuatu di kertas, dibungkus dengan kain dan tidak boleh dibuka sebelum KH Hasbullah wafat.
Setelah wafatnya Kiai Hasbullah, penutup tersebut dibuka dan berisi tulisan huruf hijaiyah (ح، ر، ت، م). "Akhirnya sebagai bentuk penghormatan, oleh Kiai Hamid diukirkanlah tulisan tersebut pada dinding menara," demikian dilansir dari Bahrululum.id.
Huruf Hijaiyah itu ditafsirkan sebagai kemerdekaan yang sempurna. Ini sesuai dengan selesainya bangunan menara pada tahun 1367 H/1948 M sebagai akhir dari penjajahan di Indonesia dan menjadi negara yang merdeka.
Penulis: Bayu Dermawan Saputra, Muhammad Yordan Maulana, Mochammad Fadillah Tsani
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Akhir Syawal: Merawat Silaturahim dengan Sesama
2
Cara Melaksanakan Shalat Utaqa, 8 Rakaat di Bulan Syawal
3
Gus Kikin Kisahkan Sepak Terjang KH Asy’ari, Ayahanda KH Hasyim Asy’ari
4
Ini Desain dan Makna Logo Harlah Ke-75 Fatayat NU, Unduh di Sini
5
Memahami Makna Halal Bihalal menurut Prof Quraish Shihab
6
Indahnya Syawal, Bulan Pernikahan Rasulullah dan Siti Aisyah
Terkini
Lihat Semua