• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 29 Maret 2024

Daerah

Santri dan Alumni Pesantren Tambakberas Harus Terus Berpegang pada Amanah Muassis

Santri dan Alumni Pesantren Tambakberas Harus Terus Berpegang pada Amanah Muassis
Gerbang Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang. (Foto: Istimewa)
Gerbang Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang. (Foto: Istimewa)

NU Online Jombang, 
Santri-santri Bahrul Ulum, Tambakberas, Kabupaten Jombang, bahkan mereka yang sudah menjadi alumni harus bisa memberi manfaat kepada masyarakat sekitarnya, di mana pun ditempatkan. Demikian ini amanah para Muassis Bahrul Ulum.


Hal itu disampaikan oleh Nur Cholis, Pembina Himpunan Mahasiswa Tulungagung Alumni Bahrul Ulum (Himtabu), Tambakberas, Jombang dalam Podcast Inspirasi yang ditayangkan di Channel YouTube HIMTA-BU Tulungagung, Rabu (13/7/2022). 


"Makanya saya senang ketika ada mahasiswa-mahasiswa ini ada yang di masjid ada yang di mushala. Ada yang jadi marbot masjid menurut saya sangat bagus sekali. Kenapa? Selain dia mungkin gratis ya (tempat tinggalnya), yang kedua dia bisa berkhidmah di masjid itu," ujar pria yang juga Alumni Pondok Pesantren Bahrul Ulum ini.


Dosen prodi tadris matematika ini berpesan kepada seluruh mahasiswa alumni Bahrul Ulum khususnya yang kuliah di Tulungagung agar selalu menjaga karakter kesantriannya. Karena ketika karakter seorang santri tetap dibawa dan dipegang sampai kapan pun, maka di situlah nilai lebih dari santri saat masih menyandang sebagai mahasiswa.


Ketika seorang Santri sudah menjadi mahasiswa melepas karakter santrinya, ibarat air bendungan yang dibukakan sehingga seolah-olah airnya berhamburan ke sana kemari.


"Karena di Bahrul Ulum kita diajarkan untuk tholabul Ilmi. Di situ ada nilai-nilai ketawadhuan terhadap guru, nilai-nilai kesopanan dan nilai-nilai menyambung sanad keilmuan," katanya.


Nur Cholis memaparkan, santri Bahrul Ulum harus mempunyai minimal dua hal. Yang pertama ta'lim wa muta'allim, artinya belajar sekaligus mengajar atau mendidik. Santri Bahrul Ulum harus mau mengajar di manapun berada. Yang kedua adalah berorganisasi.


"Kalau santri Bahrul Ulum tidak mau mengajar, tidak mau mendidik ya maka menjadi ada yang kurang. Apapun profesi kalian, jadi apapun nanti, maka mengajar itu harus kamu jadikan kewajiban bagi dirimu," ungkap pria kelahiran Tulungagung ini.


Ia menambahkan, tidak ada ruginya bagi santri saat belajar di pondok pesantren. Hal ini disebabkan karena berkahnya guru dan kiai. Masyarakat pun masih membutuhkan kontribusi dari santri yang mau mengabdi.


"Teruslah belajar, teruslah berkhidmah, teruslah kalian bertransformasi terhadap perkembangan yang ada, teruslah kalian belajar terhadap situasi di sekitarmu," tandasnya.


Daerah Terbaru