Ribuan Jamaah Hadiri Puncak Haul Ke-15 KH Dhucha Tolhah, Beragam Kegiatan Sosial Turut Meriahkan
Ahad, 16 Februari 2025 | 11:55 WIB

Jamaah Shalawat Seribu Rebana ikut memeriahkan Haul ke-15 KH Dhucha Tolhah di Pondok Pesantren Falahul Muhibbin Watugaluh, Kecamatan Diwek, Jombang Sabtu malam (15/2/2025). (Foto: NU Online Jombang/Mukani)
Mukani
Penulis
NU Online Jombang,
Puncak acara Haul ke-15 KH Dhucha Tolhah digelar di Pesantren Falahul Muhibbin Watugaluh Diwek, Sabtu malam (15/2/2025) malam. Ribuan jamaah menghadiri acara ini.
KH Dhuchah Tolhah adalah pendiri Pesantren Watugaluh sejak 2003. Pada tahun 2008, nama Pesantren Watugaluh diubah menjadi Pesantren Falahul Muhibbin. Kepengasuhan sekarang dipimpin oleh KH Nur Hadi, menantu pertama KH Dhuchah Tolhah.
Ditemui di lokasi acara, Pengasuh Pesantren Falahul Muhibbin KH Nur Hadi mengapresiasi semua pihak yang berpartisipasi di acara puncak Haul ini. "(Banyak pihak yang berpartisipasi) sejak tahlil akbar yang digelar hari Selasa malam kemarin," ujar kiai akrab disapa Mbah Bolong ini.
Mustasyar PCNU Jombang ini mengaku banyak keteladanan dari sosok KH Dhucha Tolhah. "Terutama dari segi kesabaran dan istikamah dalam mendidik para murid," imbuhnya.
Kiai muda yang juga rais MWCNU Diwek ini mengakui terinspirasi dari sosok sang pendiri Pesantren Falahul Muhibbin ini. "Spirit itu yang harus terus dijaga dan dilestarikan dengan digelarnya acara Haul ini," jelasnya.
Haul Meriah dengan Berbagai Kegiatan
Sebagai informasi, puncak Haul dimulai dengan tahlil akbar. Lalu dilanjut dengan santunan 49 anak yatim.
Sesi shalawatan bersama dipimpin tim Seribu Rebana (Serban). Sementara pengajian umum diisi KH Abdul Jalil Umar dari Lamongan.
Sore sebelum Ashar, dilakukan khitan massal. Pelaksanaan bekerja sama dengan Lembaga Kesehatan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (LK MWCNU) Diwek.

Ketua LK MWCNU Diwek Muhammad Afifi menjelaskan acara khitan massal digelar sebelum puncak Haul. "Pesertanya dari para tetangga desa sekitar," ujarnya.
Para medis yang bertugas adalah para koleganya yang punya kepedulian sosial. "Tetap di bawah koordinasi LK MWCNU Diwek," terangnya.
Pria berkacamata ini menambahkan, setiap anak yang dikhitan memperoleh beberapa fasilitas. Mulai dari songkok, baju dan sarung. "Termasuk uang saku Rp300.000 per anak," ucapanya.
Metode khitan yang dipakai, lanjutnya, tidak menggunakan suntik. "Metode smart klamp, tanpa dijahit, tanpa diperban dan langsung boleh mandi serta bebas beraktivitas," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Serban Jombang Abdurrahman Afifi. Dirinya mengaku banyak anggota tim hadrah Serban yang dilibatkan. "Minimal 1.000 orang," ujarnya.
Alumni Universitas Diponegero Semarang ini mengapresiasi panitia Haul yang mengundang Serban. "Giliran rutinan Serban malam Ahad Wage ini diminta di Pesantren Falahul Muhibbin," ungkapnya.
Rutinan kali ini, lanjutnya, menjadi edisi penutup sementara. "Karena selama bulan suci Ramadhan, kegiatan Serban libur dulu," ujarnya.
Terpopuler
1
Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Bahrain
2
Bagaimana Jika Zakat Fitrah Diberikan kepada Keluarga Sendiri? Ini Penjelasannya
3
Setelah Kalahkan Bahrain, Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026 Masih Terbuka
4
Berkah Ramadhan, Pengusaha Janggelan di Jombang Alami Kenaikan Omzet 2 Kali Lipat
5
Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1446 H Digelar 29 Maret Mendatang
6
Waktu Buka Puasa Hari Ini dan Besok Daerah Jombang Juga Tulungagung, Rabu-Kamis 26-27 Maret 2025
Terkini
Lihat Semua