NU Online Jombang,
Dalam rangka memperingati Hari Santri, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Timur menggelar Perkemahan Santri 2022 pada Jumat dan Sabtu (21-22/10/2022) di Lapangan Wisma Santri, Jl Raya Bandara Juanda No 26 Gedangan, Sidoarjo.
Kemenag Kabupaten Jombang mendelegasikan Pondok Baitussalam desa Mojoduwur, Kecamatan Mojowarno, Jombang untuk mengikuti acara tersebut. Para santri, pembina santri, dan seksi PD Pontren Kabupaten Jombang berangkat dari pondok sekitar 05.30 WIB menuju tempat pelaksanaan, Jumat (21/10/2022).
Saat di konfirmasi lewat telepon oleh NU Online Jombang, Umar Faruq, Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) menyampaikan, alasan Pondok Baitussalam dipilih sebagai perwakilan dari Kabupaten Jombang, karena ketidaksiapan dari pontren lainnya dan dengan waktu yang mendadak.
"Pada saat dihubungi Kemenag untuk kesiapan berangkat mewakili Jombang, pontren yang ditunjuk beberapa tidak ada yang sanggup dikarenakan sudah terbagi dibeberapa acara Hari Santri baik di kabupaten maupun di Gedung Grahadi Surabaya. Setelah kami koordinasikan, akhirnya santri dan segala kesiapannya yang sanggup hanya pontren Baitussalam," terang pria yang kerap disapa Pak Faruq itu.
Ia menjelaskan, pada perkemahan santri tersebut ada dua kategori kegiatan yang akan dinilai yakni menghias tenda dan memasak kuliner khas daerah masing-masing.
"Sampai di tempat para santri akan mengikuti pembukaan, kemudian melakukan registrasi dulu dan persiapan shalat Jumat. Agak sore nanti akan menampilkan kreativitas dan keahliannya dalam menghias tenda serta memasak secara kelompok, kemudian esok harinya akan ada geladi bersih apel Hari Santri, selanjutnya penutupan dan pembongkaran tenda santri," jelasnya.
Pihaknya berharap bisa menorehkan perolehan yang terbaik untuk para peserta perkemahan santri serta bisa menjalankan tugasnya dengan lancar dan pulang dalam keadaan sehat.
M Ishomuddin Haidar, Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Prestasi Pesantren Baitussalam mengungkapkan, para santri yang didelegasikan itu terus melakukan persiapan-persiapan perihal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama di sana.
"Jadi selama seminggu lebih, kami mempersiapkan para santri agar di sana bisa maksimal walaupun dengan waktu yang terbatas. Latihan dan pengarahan juga kami berikan agar mereka lebih siap ketika hari H," ungkap pria yang sering disapa Haidar itu.
Ia menuturkan, Kemenag Jombang mengirimkan delegasi sebanyak delapan orang terdiri dari enam orang santri, satu orang pembina santri dan satu orang pendamping dari seksi PD Pontren Jombang. "Saat berangkat kami didampingi oleh Ahmad Ato'illah perwakilan PD Pontren, Wira Suryadi pembina santri, dan para santri Baitussalam yakni M Izzal Maula, M Imam Amriansyah, Ahmadi Yusuf Abdillah, M Abdul Farid, Dahlan Safari dan Rezki Amirulloh," tuturnya.
Ia berharap, dengan mengikuti perkemahan santri tersebut dapat menambah pengalaman para santri.
"Setelah pulang bisa menerapkan apa yang dipelajari di sana, mendapat insight, teman atau relasi dengan pesantren yang lain. Serta harus memanfaatkan momentum ini dan bersungguh-sungguh, agar tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut," pungkasnya.
