Momen Ketum PBNU Tunjukkan Keta'dziman Santri pada Kiai Sepuh Asal Jombang
Rabu, 8 Februari 2023 | 14:14 WIB

Momen Ketum PBNU Dengan Kiai Asal Jombang ini Tunjukkan Keta'dziman Santri pada Kiainya. Foto: IG @nuonline_id/@wafi_amanullah)
Achmad Subakti
Kontributor
NU Online Jombang,
Ada banyak momen mengharukan pada saat peringatan Puncak Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang dihelat di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (07/02/2023) kemarin. Seperti yang diceritakan oleh KH Wafiyul Ahdi, Ketua Umum Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang sebagaimana dilansir postingan Instagram @nuonline_id, Rabu (08/02/2023).
Sebuah video tersebar dan menjadi viral. Di dalam video itu terdapat sosok Kiai sepuh yang sudah sejak sebelum shubuh bisa melewati screening (Pasukan Pengamanan Presiden) Paspamres di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Dimana lokasi perhelatan seremoni puncak peringatan Satu Abad NU digelar.
Kiai tersebut adalah KH Masduqi Abdurrahman Al-Hafidz, Kiai sepuh yang dalam kesehariannya menghabiskan waktu untuk menderes dan menjaga Al-Qur'an. Beliau juga Pengasuh Ponpes Roudhotu Tahfidzil Qur'an, Perak, Jombang.
Gus Wafi menceritakan, melihat sosok sepuh menggelar sorban dan berdzikir di lorong GOR, tiba-tiba KH Yahya Cholil Staquf, ketua umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), sang tuan rumah perhelatan akbar itu datang untuk sungkem ke Kiai tersebut.
"Tapi apa reaksi Kiai Masduqi? Beliau malah bertanya: Sampeyan sinten? (Anda siapa?) Dalem e pundi? (Rumahnya mana?). Dengan ta'dzimnya Sang Ketum PBNU itu menjawab: Kulo Yahya, Kiai. Saking Rembang. (Saya Yahya, Kiai. Dari Rembang)," terang Gus Wafi.Â
Namun, setelah itu, orang di sekeliling Gus Yahya mengatakan bahwa orang yang berada di depannya adalah Ketum PBNU, Kiai Masduqi baru sadar bahwa yang sungkem di depannya adalah tuan rumah acara akbar yang sedang Ia datangi itu. Maka Kiai Masduqi tersenyum lalu memeluk Gus Yahya. Disusul putra-putra Gus Yahya juga turut sungkem pada Kiai Masduqi.
"Ah, saya kok jadi terharu. Keikhlasan Kiai Masduqi untuk ikut ngalap berkah muassis NU sampai-sampai beliau tidak kenal dengan sosok Ketua Umum PBNU yang ada di depannya. Ternyata ketenaran sosok Ketum PBNU belum bisa menembus ruang sunyi yg menjadi laku para Kiai-kiai sepuh," jelas Gus Wafi.
Tidak ada yang tahu bagaimana perasaan Gus Yahya yang tidak dikenal oleh jamaahnya sendiri. Tapi gesture dirinya sangat menyiratkan ta'dzimnya seorang santri pada Kiai sepuh.Â
"Saya yakin, sosok seperti Kiai Masduqi ini, Kiai-kiai sepuh yang khumul juga sangat diperlukan NU untuk menjadi jimat menuju kedigdayaannya di abad ke-2 pengabdiannya. Allohu yahfadzhum. Sehat-sehat selalu poro kiai," pungkasnya.
Terpopuler
1
Latih Jiwa Kewirausahaan Siswa, RA-MI Gondekan, Jombang Gelar Bazar Tahunan
2
Pengajian Rutin Muslimat NU Diwek: Thalabul Ilmi dan Gerakkan Ekonomi Keluarga
3
Beberapa Doa agar Resepsi Pernikahan Berjalan Lancar
4
Ibnu Atoillah, Kaligrafer Muda Jombang Yang Berhasil Masuk Nominasi IRCICA Turki 2025
5
Sepak Terjang Farida Mawardi, Memimpin Organisasi Pelajar Putri NU di Masa Sulit (Periode 1963-1966)
6
Pra-Bahtsul Masail: LF PBNU Susun Standar Penerimaan Laporan Rukyat
Terkini
Lihat Semua