Daerah

Momen Haul ke-4, Gus Kikin Kenang Momen Terakhirnya Bersama Gus Zaki

Selasa, 28 Mei 2024 | 12:59 WIB

Momen Haul ke-4, Gus Kikin Kenang Momen Terakhirnya Bersama Gus Zaki

KH Abdul Hakim Mahfudz dalam Haul ke-4 KH Agus Muhammad Zaki Hadziq. (Foto: Tebuireng Official)

NU Online Jombang,
Pondok Pesantren Terpadu Al-Chodidjah peringati Haul ke-4 KH Agus Muhammad Zaki Hadziq atau yang akrab disapa Gus Zaki denga pembacaan tahlil dan doa pada Senin (27/5/2025) di halaman Pondok Pesantren Terpadu Al-Chodidjah, Jombang. 


Dalam kesempatan tersebut, KH Abdul Hakim Mahfudz menyampaikan sambutan tentang kenangan terakhirnya bersama Gus Zaki. Ia mengisahkan, Ia dan Gus Fahmi sempat menjenguk Gus Zaki saat masih dirawat di Poskestren, bahkan Gus Zaki melayangkan beberapa candaan.


"Pagi itu di hari Selasa, saya dan Gus Fahmi memang bersama-sama menjenguk Gus Zaki ke poskestren. Saya ingat kala itu kita banyak ngobrol, bahkan beliau juga sudah bergurau bersama kami. Dari situ saya optimis beliau sudah sehat, apalagi siangnya sudah dibolehkan pulang dari Poskestren," ungkapnya.


Gus Kikin mengira Gus Zaki telah sepenuhnya sembuh, Ia mengaku terkejut saat keesokan harinya Gus Zaki batuk-batuk kembali dan dilarikan ke rumah sakit.


"Tapi siapa sangka di tanggal 1 Juli itu beliau batuk-batuk lagi, ketika diperiksakan ke Poskestren lalu dirujuk ke RSNU. Saat di RSNU beliau dites dan hasilnya reaktif hingga akhirnya dirujuk ke RSUD Jombang, di sana juga hasilnya reaktif," tuturnya.

 
Ia menyebut, setelah hasil tes tersebut diketahui reaktif Gus Zaki langsung diisolasi dan para perawat mulai menjauh dari ruangannya. Di saat itulah pihak keluarga mulai mengurus keperluan untuk mendaftarkan Gus Zaki ke RSUD dr Soetomo, Surabaya jika di Jombang tidak mampu.


"Kalau di Jombang tidak mampu kita akan merujuknya ke dr Soetomo, bahkan sudah menghubungi dokter sana, ambulance juga sudah ada namun Gus Zaki masih belum boleh dibawa, dan saat Maghrib itulah kami menerima sebuah berita yang sukses membuat kita semua terdiam," tuturnya.


Gus Kikin menambahkan, dengan adanya kejadian menyedihkan tersebut dapat dijadikan sebagai pelajaran agar senantiasa tawakal kepada Allah. "Di masa-masa itu memang banyak kisah perjuangan saya dan kekuarga, dan dari situ menjadikan kita lebih tawakkal dan ingat bahwa semua akan kembali kepada Allah," sambungnya.