Kisah Perjuangan Guru Winarsih Didik Siswanya, Tempuh Jarak 30 KM dan Harus Lewati Jalan Berlumpur
Jumat, 2 Mei 2025 | 14:05 WIB

Winarsih, Guru SDN Jipurapah 2 Plandaan, Jombang yang belum lama ini viral karena menaiki sepeda trail di jalan berlumpur saat hendak ke sekolahnya. (Foto: NU Online Jombang/Miftakhul Jannah)
Miftakhul Jannah
Penulis
NU Online Jombang,
Sebuah kisah yang menginspirasi datang dari Jombang, Jawa Timur. Adalah Winarsih, Guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jipurapah 2, Plandaan, Jombang yang harus berjuang menempuh perjalanan panjang sejauh 30 Kilometer untuk bisa sampai ke sekolah.
Belum lama ini, guru tersebut viral di media sosial karena mengendarai sepeda trail di jalan yang berlumpur saat hendak ke sekolahnya.
Winarsih yang tinggal di Desa Sumberagung, Kecamatan Megaluh tidak hanya harus menempuh perjalanan yang jauh, ia juga harus menyeberangi sungai menggunakan perahu getek dan bergelut dengan kondisi jalan tanah yang berlumpur nan susah dilewati.
Tak hanya itu, terkadang ia juga mendapat musibah yang tidak terduga, seperti rantai motor putus dan ban bocor saat berada di jalan tengah hutan. Untuk mendapat bantuan, Winarsih harus naik ke tempat yang lebih tinggi untuk mendapat sinyal dan menghubungi bantuan.
"Medan yang saya lalui memang berat sekali, kadang rantai motor trail putus, ban bocor, dan harus jalan kaki nyari tempat tinggi biar dapat sinyal, kemudian menelepon teman untuk cari bantuan," ujarnya kepada NU Online Jombang, pada Jumat (2/5/2025).
Ia kemudian menceritakan bagaimana awalnya bisa mengajar di SDN Jipurapah 2 dan kesan pertamanya saat bertemu anak-anak di Jipurapah.
"Hati saya terenyuh ketika melihat anak-anak yang masih polos dengan kondisi mereka yang seadanya, juga tidak ada guru perempuan pada waktu itu, akhirnya saya berpikir, mungkin Tuhan memberi saya waktu di sisa umur ini untuk mengabdi di SDN Jipurapah 2," paparnya.
Winarsih juga menyadari bahwa kehadirannya di SDN Jipurapah 2 membawa warna baru bagi siswa. Ia pun dengan sabar dan telaten membimbing anak-anak didiknya.
"Di sini tidak ada prasekolah, jadi anak kelas 1 SD masih dalam tahapan belajar berhitung dan membaca level dasar, terkadang juga kita ajak menyanyi layaknya anak-anak di taman kanak-kanak (TK)," terangnya.
Saat mengajar siswanya, Winarsih tidak berharap muluk-muluk, ia ingin siswanya bisa membaca, menulis, dan memahami bacaan itu sendiri. Di tengah kondisi ekonomi siswanya, Winarsih ingin agar siswanya tetap bersekolah sampai ke jenjang yang lebih tinggi.
"Bagi saya, menjadi guru adalah pengabdian dan keikhlasan dalam bekerja, action di lapangan adalah yang utama," pungkasnya.
Terpopuler
1
Latih Jiwa Kewirausahaan Siswa, RA-MI Gondekan, Jombang Gelar Bazar Tahunan
2
Pengajian Rutin Muslimat NU Diwek: Thalabul Ilmi dan Gerakkan Ekonomi Keluarga
3
Beberapa Doa agar Resepsi Pernikahan Berjalan Lancar
4
Ibnu Atoillah, Kaligrafer Muda Jombang Yang Berhasil Masuk Nominasi IRCICA Turki 2025
5
Sepak Terjang Farida Mawardi, Memimpin Organisasi Pelajar Putri NU di Masa Sulit (Periode 1963-1966)
6
Pra-Bahtsul Masail: LF PBNU Susun Standar Penerimaan Laporan Rukyat
Terkini
Lihat Semua