NU Online Jombang,
Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari (MINHA) di Tebuireng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur terlihat lebih berwarna. Setidaknya ada seratus lukisan masjid dengan berbagai ornamen dan arsitek yang berbeda. Lukisan itu menggambarkan ciri khas dari masing-masing masjid yang ada di Nusantara.
Pameran yang berlangsung selama satu bulan ini, dimulai dari tanggal 7 Maret hingga 7 April 2023. Pengunjung MINHA bisa menikmati pameran lukisan 100 Masjid Nusantara secara gratis.
Dalam rangka peringatan 1 Abad NU (Nahdlatul Ulama), pameran ini diinisiasi oleh Komunitas Pelukis (Kopi) Jombang, Pesantren Kaligrafi Sakal dan Komunitas Lukis Cat Air Indonesia (Kolcai) Jombang.
Muhammad Khoirul Anas Ketua Kopi Jombang mengatakan, menyambut 1 Abad NU, dirinya bersama pelukis di Jombang ingin mempersembahkan kado spesial dengan menggelar pameran pesona 100 masjid nusantara.
"Di museum ini, semua orang bisa melihat sejarah nusantara. Nah, kami juga ingin berkontribusi mengenalkan pesona 100 masjid di Nusantara," kata Anas, kepada NU Online Jombang, Rabu (8/3/2023).
Dalam rangka memberikan edukasi tentang sejarah bagi masyarakat, pengunjung MINHA dimanjakan berbagai lukisan menarik tanpa harus mengeluarkan uang sepeserpun selama satu bulan penuh.
"Pameran dibuka untuk umum dan tanpa ada tiket alias gratis. Karena tujuan kita memang untuk memberikan edukasi kepada masyarakat," jelasnya.
Selain itu, dalam pameran ini juga merupakan bentuk kepedulian para pelukis. Tanpa harus mengeluarkan biaya mahal, pelukis bisa memamerkan karyanya dengan gratis.
"Semoga dengan ini teman-teman pelukis tambah semangat dalam berkarya. Kita tunjukan bahwa seniman Jombang bisa mengadakan pertunjukan dimanapun," ujar Anas.
Pria yang akrab disapa Anas ini berharap, dengan adanya pameran pesona 100 masjid nusantara ini masyarakat paham dengan keberagaman arsitek masjid yang ada di Indonesia mulai sabang hingga merauke.
"Selain itu, kami ingin mengenalkan kepada masyarakat bahwa Masjid di Indonsia itu beragam, dari segi arsitek bangunannya unik dan berbeda dengan negara lain," pungkas Anas.
