Hardiknas Bukan Hanya Peringatan Simbolis, Guru Winarsih: Harus Ada Aksi Nyata saat Mengajar

NU Online Jombang, 
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap tanggal 2 Mei menjadi momen istimewa, khususnya bagi para pendidik di Indonesia.

Tak terkecuali bagi Winarsih, Guru SDN Jipurapah 2, Plandaan, yang viral karena perjuangannya menempuh jarak 30 kilometer, dan menaklukkan medan berlumpur untuk sampai di sekolah. 

Baginya, Hardiknas bukan hanya sebuah peringatan yang dipenuhi simbolis perjuangan pendidikan saja, melainkan harus ada aksi nyata di lapangan untuk mendidik siswa.

"Peringatan Hardiknas tidak cukup hanya dengan memakai baju daerah sebagai simbol pendidikan budaya saja, yang terpenting dari itu semua adalah aksi nyata ketika mengajar," ujarnya kepada NU Online Jombang, Jumat (2/5/2025).

Selain itu, tambahnya, Tri Among Ki Hajar Dewantara yang berbunyi 'Ing Ngarso sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani' juga tidak hanya menjadi wacana saja, Tri Among  tersebut harus benar-benar diterapkan di dunia pendidikan.

Di momen Hardiknas ini, ia berharap kepada Pemerintah Daerah agar melakukan pemerataan pendidikan, terutama di desa-desa terpencil yang ada di wilayah perbatasan kabupaten.

"Harapan saya dari melihat fenomena ini adalah pemerataan pendidikan di segala bidang oleh pemerintah, tidak hanya di sekolah yang ada di kota saja, tapi sekolah kecil dan terpencil daerah pedalaman penting untuk diperhatikan," harapnya.

Selain itu, momen Hardiknas diharapkan mampu menjadi langkah untuk menguatkan penerapan Tri Among Ki Hajar Dewantara dan mewujudkan pendidikan yang lebih maju, berkualitas, dan berbudaya.

"Saya Bu Winarsih, guru dari SDN Jipurapah 2 mengucapkan selamat Hari Pendidikan Nasional bagi bapak-ibu guru hebat di seluruh Indonesia, semoga dengan peringatan Hardiknas ini bisa membawa kita menjadi lebih berkualitas dalam mendidik anak-anak," pungkasnya.