• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Minggu, 28 April 2024

Daerah

Habib Umar: Hormati Alim Ulama, Dahulukan Iman Daripada Akal

Habib Umar: Hormati Alim Ulama, Dahulukan Iman Daripada Akal
Habib Umar Muthohar Foto: YouTube Pondok Pesantren Tambakberas
Habib Umar Muthohar Foto: YouTube Pondok Pesantren Tambakberas

NU Online Jombang,

Habib Umar Muthohar mengatakan, bersalaman dengan orang alim menjadikan orang tersebut masuk surga. Hal tersebut disampaikan dalam haul ke-2 KH Mohammad Djamaludin Ahmad dan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw, Kamis (25/01/2024) malam.

 

"Rasulullah bersabda: Barang siapa yang berjabat tangan dengan orang alim, maka seolah-olah ia berjabat tangan denganku hingga hari kiamat maka masuk surga,” ujarnya.

 

Habib Umar melanjutkan, jika ada yang mengatakan hal tersebut, lantas ada orang yang protes, itu hal yang biasa. Karena, saat ini orang yang diandalkan hanya akalnya bukan imannya. 

 

"Kalau sabda nabi, apa saja kita harus percaya tidak usah diakal-akal. Orang yang mengandalkan akal akan gagal," tegasnya.

 

Habib Umar memberikan contoh. Ketika kanjeng Nabi menjelang hijrah keluar dari rumah sayidina Ali bin Abi Tholib bersama dengan sayidina Abu Bakar menuju gua Tsur dan bersembunyi. Orang kafir mengetahui kalau nabi sudah pergi. Mereka mengikuti jejak nabi dengan ilmu jejak (akal). Namun, mereka tidak bisa mengikuti jejak Nabi.

 

"Subhannallah, itu sudah pas sampai di depan pintu gua, orang kafir menyimpulkan bahwa nabi masuk ke dalam gua tidak sendirian melainkan ada yang menemani. Lalu dikembalikan oleh Allah dengan akal-Nya,” jelas Habib Umar.

 

Ia melanjutkan, ketika di depan pintu gua ada burung dara bertelur dan ada sarang laba-laba. Orang kafir berpikir tidak mungkin ada orang masuk didalamnya. Kalau manusia masuk sarang laba-laba akan rusak dan burung dara pasti terbang. 

 

“Lihat, orang yang hanya mengandalkan akal saja ditolak (digagalkan) oleh Allah juga dengan akal-Nya. Maka dari itu, jangan hanya mengandalkan akal saja harus pakai iman kepada Allah SWT,” tuturnya.

 

Habib Umar menegaskan, saat memahami Isra Miraj, peristiwa yang sungguh-sungguh sangat gamblang menunjukkan kebesaran dan keagungan Allah itu juga harus dipahami dengan keimanan. Peristiwa yang menajubkan antara Makkah, Masjidil Haram dan Masjidil Aqsa hanya dalam tempo yang sangat singkat sekali. Maka dari itu jika kita mengalami peristiwa yang menakjubkan ucapkan Subhanallah.

 

“Para alim, ulama, kiai mempunyai perjalanan yang macam-macam dan istimewa. Intinya, para kiai, para ulama adalah penjaga-penjaga keimanan,” ujarnya.

 

Habib Umar juga berpesan untuk datang ke para ulama yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.

 

"Kita hormati para Ulama. Kalau perlu berziarah kepada para ulama yang sudah meninggal. Setiap memasuki kota tidak sempat berziarah, tetap kirimkan al fatihah," pungkasnya.


Daerah Terbaru