Digaji 1500 Rupiah Hingga Mengajar Seluruh Mata Pelajaran, Guru Ini Berbekal Ikhlas dan Sabar
Jumat, 25 November 2022 | 19:47 WIB

Irsyad Abdullah yang sudah 37 tahun menjadi Guru dengan ikhlas meski dengan gaji rendah (Foto: NU Online Jombang/Siti Ratnasari)
Siti Ratna Sari
Kontributor
NU Online Jombang,
Usia senja tak membuat semangat M Irsyad Abdullah luntur dalam mencerdaskan anak bangsa. Di usianya yang tak lagi muda, ia tetap mendidik dan mengamalkan ilmunya dengan ikhlas dan sabar.
Pria yang akrab disapa Irsyad ini mulai menekuni dunia pendidikan sejak tahun 1985. Pasalnya, di tahun itu ia mengabdikan dirinya untuk mendirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mambaul Ulum Murukan, Mojoagung, Jombang.
"Atas kesepakatan bersama dengan Pak Sahlan dan lainnya. Kami mendirikan Madrasah itu," ungkap Irsyad.
Irsyad menceritakan pengalamannya pada awal berdirinya MTs Mambaul Ulum. Lantaran sekolah belum mandiri secara finansial dan belum bisa menggaji guru lain, dirinya mengajar semua mata pelajaran.
Menurutnya, peserta didik di tingkat MTs/SMP merupakan anak-anak di usia yang menginjak dewasa, sehingga membutuhkan effort yang luar biasa dalam menghadapinya. Meskipun begitu, ia tetap Istiqamah dalam mengamalkan ilmu-ilmunya.
"Kuncinya adalah ikhlas, sabar, dan tulus. Tanpa itu semua tidak bisa Istiqamah karena gaji guru itu kecil," imbuhnya.
Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, lanjutnya, tentu saja Irsyad tidak bisa mengandalkan gaji seorang guru. Baginya, menjadi guru adalah mengamalkan ilmu. Sehingga, untuk mencukupi kebutuhan hidup, Irsyad berjualan roti, pakaian, hingga sandal jepit.
"Yang penting hasilnya barokah dan halal, itu sudah cukup. Gaji guru awal itu saya mendapatkan seribu lima ratus rupiah. Belum nanti ketika anak-anak sudah menginjak dewasa, kebutuhan semakin banyak," jelasnya.
Selain mengajar di MTs Mambaul Ulum, Irsyad juga pernah menjadi Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mambaul Ulum pada tahun 2014.Â
"Hingga sekarang, di MTs, saya mengajar Akidah Akhlak. Kalau di MI, ngajar Akidah, Aswaja, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dan Standar Kecakapan Ubudiyah dan Akhlaqul Karimah (SKUA) MI," paparnya.
Di hari guru ini, Irsyad berpesan kepada semua guru untuk memiliki semangat yang tinggi, pantang menyerah, ikhlas, tulus, sabar, dan tidak pernah merasa puas dengan hasil mengajarnya.
"Saya harap guru bisa selalu meningkatkan kreativitas dalam mengajar. Karena apa? Karena guru itu digugu dan ditiru," tandasnya.
Terpopuler
1
Latih Jiwa Kewirausahaan Siswa, RA-MI Gondekan, Jombang Gelar Bazar Tahunan
2
Pengajian Rutin Muslimat NU Diwek: Thalabul Ilmi dan Gerakkan Ekonomi Keluarga
3
Beberapa Doa agar Resepsi Pernikahan Berjalan Lancar
4
Ibnu Atoillah, Kaligrafer Muda Jombang Yang Berhasil Masuk Nominasi IRCICA Turki 2025
5
Sepak Terjang Farida Mawardi, Memimpin Organisasi Pelajar Putri NU di Masa Sulit (Periode 1963-1966)
6
Pra-Bahtsul Masail: LF PBNU Susun Standar Penerimaan Laporan Rukyat
Terkini
Lihat Semua