
KH Fahmi Amrullah Hadzik (Gus Fahmi) saat menyampaikan mauidhoh hasanah dalam acara UNISMA Bershalawat, Sabtu (05/08/2023). (Foto: Majlis Riyadlul Jannah)
Achmad Subakti
Kontributor
NU Online Jombang,
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang, KH Fahmi Amrullah Hadzik atau Gus Fahmi menerangkan, Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari merupakan orang yang gemar bersilaturahim.
Hal ini disampaikannya saat mengisi mauidhoh hasanah dalam acara UNISMA Bershalawat bersama Majelis Maulid wat Ta'lim Riyadlul Jannah di Universitas Islam Malang, Lowokwaru, Kota Malang pada Sabtu (05/08/2023).
Gus Fahmi bercerita, Hadratussyekh termasuk orang yang gemar silaturahim. Ketika Mbah Hasyim belajar ke Mekkah, beliau berguru kepada para habaib. Salah satu guru beliau adalah Habib Husain bin Muhammad Al-Habsyi.
"Mbah Hasyim ini termasuk orang yang memuliakan habaib, karena guru-guru beliau di antaranya dari kalangan habaib. Jadi kita tidak perlu ikut-ikutan masalah nasab. Saya itu geram ketika ada orang yang mempermasalahkan nasab," katanya.
Gus Fahmi melanjutkan, saat itu komunikasi masih sangat susah. Transportasi ke Arab pun masih memakai kapal. Ketika Mbah Hasyim pulang ke Indonesia pun seolah-olah putus hubungan dengan gurunya yang ada di Mekkah.
Namun suatu hari, Mbah Hasyim mendengar ada keponakan Habib Husain bin Muhammad Al-Habsyi yang tinggal di Indonesia, tepatnya di Solo, Jawa Tengah. Keponakan Habib Husain bin Muhammad Al-Habsyi itu bernama Habib Alwi Al-Habsyi.
"Begitu mendengar ada keponakan gurunya yang tinggal di Solo, beliau tanpa pikir panjang langsung berangkat ke Solo naik dokar (delman). Coba bayangkan ke Solo naik dokar," ujarnya.
Gus Fahmi mengatakan, sekarang sudah enak. Dari Tebuireng jika akan ke Solo hanya membutuhkan waktu dua jam karena lewat jalan tol. Itu pun bisa dilakukan hingga beberapa kali dalam sehari.
"Lha jaman itu Mbah Hasyim naik dokar ke Solo semata-mata untuk bersilaturahim dengan keponakan gurunya. Itu keponakannya, bukan puteranya," ucapnya.
Lebih lanjut, Gus Fahmi menjelaskan, Mbah Hasyim menemui keponakan gurunya itu hanya ingin menyampaikan "Bib, saya ini santrinya paman njenengan."
"Itulah Mbah Hasyim, suka silaturahmi. Makanya saya tidak bisa mewarisi ilmunya Mbah Hasyim, tapi saya ingin mewarisi kegemarannya, yaitu silaturahimnya," imbuhnya.
Gus Fahmi berpesan kepada seluruh jamaah yang hadir untuk gemar bersilaturahim. Dengan bersilaturahim dan menjaga persatuan, maka insyaallah mendapat barokah.
"Apalagi majelis shalawat seperti ini. Tidak ada kegiatan yang mudah mengumpulkan massa seperti majelis shalawat," pungkas Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tebuireng Jombang ini.
Terpopuler
1
Matahari Melintas Tepat di Atas Ka’bah, Saatnya Cek Arah Kiblat
2
Momen MPLS, IPNU-IPPNU Peterongan Gaungkan Kampanye Anti-Bullying di Sekolah
3
MWCNU Diwek Terima 18 Bidang Tanah Wakaf, Salah Satunya akan Dimanfaatkan untuk Masjid
4
7 Hari Wafatnya KH Wazir Aly: Kacamata dan Obituari dari Seorang Abdi
5
Siswa SDN Jabon 2 Terpaksa Belajar di Ruang Darurat, LP Ma'arif PCNU Jombang Ajak Bahu-Membahu Demi Hak Anak Didik
6
Perjalanan Nurul Azijah, Kader Fatayat sekaligus Pendidik yang Akhirnya Dipercaya Pimpin Kantor Pelayanan BMT NU Jombang
Terkini
Lihat Semua