Daerah

8 Hari Banjir di Kesamben, Warga Masih Mengungsi

Jumat, 13 Desember 2024 | 15:58 WIB

8 Hari Banjir di Kesamben, Warga Masih Mengungsi

Kondisi Dusun Beluk, Desa Jombok, Kesamben, Jombang yang terendam banjir, Jumat (13/12/2024). (Foto: Solikati)

NU Online Jombang,
Salah satu dusun di Desa Jombok, Kesamben, Jombang masih tergenang banjir sejak 8 hari lalu. Hal ini mengakibatkan warga setempat tak bisa menempati rumah mereka dan mau tak mau harus mengungsi.


Solikati, salah seorang warga Desa Jombok yang terdampak banjir mengaku, ia dan tetangga sekitarnya sudah meninggalkan dusun sejak hari Senin (9/12/2024) lalu hingga saat ini, Jumat (13/12/2024).


Ia menjelaskan, beberapa ada yang mengungsi ke rumah kerabat, ada pula yang mengungsi ke posko pengungsian yang disediakan.


"Ada yang mengungsi di rumah kerabat seperti saya dan keluarga saat ini, ada juga yang mengungsi ke posko di Balai Desa Jombok dan Balai Desa Blimbing," jelasnya kepada NU Online Jombang, Jumat (13/12/2024).


Menurut Kati, sapaan akrabnya, saat ini banjir sudah berangsur surut, tak sedalam 2 hari sebelumnya yang tingginya mencapai leher orang dewasa.


"Kalau kemarin lusa kan airnya mencapai leher orang dewasa, dan sekarang ketinggian air sepinggang orang dewasa. Alhamdulillah sudah surut sedikit," ungkapnya.


Kendati demikian warga masih harus mengungsi hingga dusunnya tak lagi tergenang air.


Sebagai informasi, banjir tersebut disebabkan tersumbatnya aliran air di Sipon Watudakon, Ngingasrembyong, Sooko, Mojokerto yang dipenuhi oleh sampah, ditambah tingginya curah hujan seminggu terakhir.


Demi mengatasi hal tersebut, pemerintah Jombang dan Mojokerto telah menerjunkan alat berat untuk mengangkat sampah yang menyumbat, agar aliran air lancar hingga bermuara di Sungai Brantas.