Achmad Subakti
Kontributor
NU Online Jombang,Â
Menurut survei yang dilakukan oleh The People's Almanac Book of List terhadap 3000 warga Amerika, berbicara di depan umum (public speaking) menjadi hal yang paling ditakuti nomor 1. Dengan jumlah 630 jiwa dan persentase sebesar 21%.Â
Public speaking adalah sesuatu yang sangat penting. Hal ini disampaikan oleh M Chanifuddin Najib, Sekretaris Lembaga Komunikasi Perguruan Tinggi (LKPT) Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Jombang saat mengisi pelatihan public speaking di Universitas Darul Ulum Jombang, Jumat (29/7/2022).
Ia mengatakan demikian karena public speaking adalah tuntutan semua profesi. Menurut Chanif, sapaanya, semua pekerjaan pasti membutuhkan kemampuan public speaking yang bagus.
"Public speaking ini bukan hal yang instan, tapi ini merupakan sebuah proses yang harus dijalani. Ketika lulus kuliah bukan hanya hard skill yang dibutuhkan, ada yang lebih penting yaitu soft skill (kemampuan yang ada dalam diri) yang berhubungan dengan perasaan," ucapnya.Â
Namun, masih banyak masyarakat yang tidak memiliki kemampuan public speaking yang baik. Karenanya, Chanif merumuskan jurus 5 P sebagai bekal untuk persiapan berbicara di depan umum.Â
"Yang pertama adalah penyesuaian diri. Ini ada dua cara yakni persiapan langsung dan tidak langsung. Kita harus menyiapkan poin-poin yang akan disampaikan. Namun penjabaran harus menggunakan bahasa sendiri," paparnya.
Kedua, lanjut Chanif, pernapasan, pola napas yang baik akan bisa menurunkan rasa grogi yang berlebih. Ketiga, perubahan bahasa tubuh, hal ini bisa dipelajari dengan menggerakkan anggota tubuh secara luwes sesuai topik yang disampaikan.
"Yang keempat adalah pemanasan. Ini penting dan dapat dilakukan, misalnya loncat-loncat atau gerakan lainnya sesaat sebelum tampil. Hal ini juga dapat menghilangkan grogi," tutur pria yang juga pendiri Komunitas Public Speaking (Kompas) Gudo ini.
Yang terakhir, penjangkaran. Ketika seseorang akan melakukan public speaking, orang tersebut bisa membayangkan bagaimana nanti keadaannya seperti apa dengan cara berimajinasi.Â
"Misalnya kita mengisi materi leadership, maka kita harus berimajinasi menjadi pemimpin dan berusaha mendoktrin peserta untuk menjadi pemimpin," pungkasnya.
Terpopuler
1
H Shodiqin Utsman, Ketua PRNU Sambirejo yang Aktif Syiarkan NU Itu Wafat di Tanah Suci
2
Khutbah Jumat: Kematian Sering Dilupakan, padahal Pasti Tiba, Saatnya Siapkan Amal Terbaik
3
Sutradara Serial Klasik 'Mak Lampir' Ternyata Pernah Nyantri di Tebuireng dan Seblak, Ini Sosoknya
4
Festival Banjari Santri Expo Jombang 2025 Rampung Digelar, Berikut Daftar Juaranya
5
Kisah Mbah Suro: Sosok Lelaki Sepuh di Balik Kelahiran Bung Karno di Jombang
6
Kabar Duka, 2 Jamaah Haji Asal Jombang Meninggal Dunia di Makkah
Terkini
Lihat Semua