• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 18 April 2024

Daerah

27 Tahun Berjalan, Keturunan Kiai Nashir Harus Lanjutkan Rutinan Ngaji Al-Ibriz

27 Tahun Berjalan, Keturunan Kiai Nashir Harus Lanjutkan Rutinan Ngaji Al-Ibriz
Ketua Umum Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, KH Wafiyul Ahdi. (Foto: Tangkapan layar Youtube)
Ketua Umum Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, KH Wafiyul Ahdi. (Foto: Tangkapan layar Youtube)

NU Online Jombang,
Peringatan 40 harinya KH Abdul Nashir Fattah (Kiai Nashir) diselenggarakan pada Rabu malam (5/10/2022) di kediamannya, Pondok Pesantren Al-Fathimiyyah Bahrul Ulum Tambakberas. Almarhum Kiai Nashir adalah salah satu pengasuh di Pesantren Bahrul Ulum sekaligus rais mandataris Konfercab NU Jombang tahun 2022. 


Dalam sambutannya, Ketua Umum Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, KH Wafiyul Ahdi memohon doa kepada hadirin agar keturunan Kiai Nashir dapat melanjutkan peninggalan-peninggalannya. Termasuk rutinan Ngaji Tafsir Al-Ibriz yang sudah berjalan puluhan tahun lamanya.


"Kalau tinggalan material itu gampang. Ini tinggalannya rutinan ngaji. Apalagi saya yakin Gus Rif'an (putra Kiai Nashir) ini masih repot dengan anak-anaknya yang masih kecil. Kalau biasanya hari Kamis ke Yogyakarta, ini gak bisa. Karena Jumat malam harus rutinan," kata Gus Wafi, sapaannya. 


Gus Wafi menjelaskan bahwa pengajian rutin Tafsir Al-Ibriz yang diampu almarhum Kiai Nashir sudah berjalan selama 27 tahun. Ini, kata Gus Wafi, menjadi tanggungjawab Gus Rif'an dan adik-adiknya untuk melanjutkan pengajian rutin tersebut.


Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas belakangan ini banyak ditinggal oleh para sesepuhnya. Di antaranya seperti Kiai Nashir. Karenanya, Gus Wafi memohon doa kepada masyarakat agar bisa melanjutkan perjuangan-perjuangkan para sesepuh Tambakberas.


"Kami mohon doa restu semoga keluarga besar Bahrul Ulum semua diberi kekuatan untuk melanjutkan sejarah panjang perjalanan Pesantren Bahrul Ulum. Semoga kami semua tetap rukun. Bisa bersama-sama melanjutkan aktivitas-aktivitas pembelajaran di Pesantren Bahrul Ulum," ungkapnya. 


Gus Wafi mengaku, semenjak ditinggal para sesepuh, ia harus menghadapi situasi yang tidak mudah, ngelu. Ngelu karena bimbingan dari kiai sepuh makin berkurang. Oleh karenanya, ia juga berharap semua pengelola pesantren bersama-sama melanjutkan tinggalan-tinggalan para sesepuh, yakni ngopeni dan mengembangkan Pesantren Bahrul Ulum. 


"Pondok Pesantren Bahrul Ulum setelah ditinggal yang sesepuh insyaallah (kami) masih semangat untuk belajar. Semangat untuk mendampingi para santri untuk memberikan pengajian sebagaimana para sesepuh sebelumnya," pungkasnya.


Daerah Terbaru