• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 26 April 2024

Daerah

Pawai Budaya, Upaya Pesantren Mambaul Ma'arif Memupuk Ghirah Kesantrian

Pawai Budaya, Upaya Pesantren Mambaul Ma'arif Memupuk Ghirah Kesantrian
Pawai Budaya Santri Mambaul Ma'arif Denanyar, Kabupaten Jombang Jawa Timur dalam rangka menyemarakkan Haul Mbah Bisri. (Foto: Istimewa)
Pawai Budaya Santri Mambaul Ma'arif Denanyar, Kabupaten Jombang Jawa Timur dalam rangka menyemarakkan Haul Mbah Bisri. (Foto: Istimewa)

NU Jombang Online, 
Untuk menyemarakkan Haul KH Bisri Syansuri (Mbah Bisri) ke-41 dan Hj Noor Khodijah ke-71 beserta Harlah Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif ke-105, panitia penyelenggara mempersiapkan beragam kegiatan. Dari sejumlah rangkaian kegiatan, yang cukup memantik perhatian khalayak adalah Pawai Budaya Santri. Kegiatan ini dilaksanakan pada Ahad (9/2).

Koordinator pelaksana pawai, Didik Praktino mengungkapkan, antusiasme peserta sangat tinggi. Mereka dari keluarga besar Yayasan Mambaul Ma'arif yang meliputi ketua yayasan, pengasuh pondok pesantren, pimpinan lembaga, ustadz, dan para santri. Di samping itu tim keamanan pesantren serta masyarakat umum di sekitar pesantren juga terlibat.

Ia menjelaskan, kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih dari 4000 peserta ini salah satu tujuannya adalah menguatkan ghirah kesantrian. Mereka (santri, red) kata dia, bisa berinovasi dengan sedemikian rupa untuk meneguhkan kesantriannya lewat karya-karyanya. Demikian itu akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi santri saat karyanya mendapat perhatian dari pesantren melalui wadah Pawai Budaya Santri.

"Selain sebagai syiar Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif, ini juga untuk memupuk ghirah kesantrian untuk semua santri," katanya Didik sapaan akrabnya.

Salah satu peserta Pawai Budaya Santri dari siswa-siswi MI Mambaul Ma'arif Denanyar

Kalangan santri menurutnya memang punya banyak kreasi dalam berbagai aspek, mereka tidak sekadar mampu dalam bidang agama. Namun, kreativitas santri di bidang lainnya, seperti karya seni dan lainnya menunjukkan santri bisa apa saja dan di mana saja. Untuk itu, pesantren sebagai rumah besar mereka harus bisa mewadahi kreativitas-kreativitasnya guna meningkatkan potensi para santri yang demikian kaya itu.

"Mereka saling berkreasi mengisi kegiatan pra Haul. Masyarakat tentu saja akan lebih mengetahui kegiatan-kegiatan santri Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif dengan dilaksanakannya pawai," ujarnya.

Tak hanya itu, imbuhnya, pawai juga akan mempererat tali persaudaraan para santri. Demikian juga keluarga besar Yayasan Mambaul Ma'arif. Mereka bisa saling bertemu dalam satu momentum. "Pawai ini juga media untuk meningkatkan semangat silaturahim para santri," tambahnya.

Untuk rute pawai, dimulai dari depan Masjid Jami' Mambaul Ma'arif, kemudian bergerak Balai Desa Denanyar, Embong Miring, Perempatan Ploso Geneng, Pertigaan Kolam Renang sampai lapangan Desa Denanyar sebagai finish. Sementara tema yang diusung meliputi budaya santri, ulama Nusantara, bhineka tunggal ika, santri peduli lingkungan, pahlawan Islam nusantara, dan profesi.

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Ketua pelaksana kegiatan Muhammad Zidni Nuuro mengungkapkan, ada banyak tokoh dan ulama yang diundang. Tidak terkecuali tokoh-tokoh NU, seperti Rais 'Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, dan KH Bahaudin Nur Salim (Gus Baha). Hadir pula KH Abdul Qoyyum dari Rembang, Jawa Tengah.

Keempat tokoh itu dijadwalkan hadir dan mengisi ceramah agama pada puncak peringatan Haul dan Harlah pada 24 Februari 2020 mendatang. "Momen peringatan Haul adalah momen peringatan tahunan yang biasa kita adakan setiap tahunnya," katanya kepada NU Jombang Online, Selasa (28/1).

Pewarta: Syamsul Arifin


Editor:

Daerah Terbaru