• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Senin, 6 Mei 2024

Daerah

Dinilai Sesuai dengan Realitas Indonesia, Gus Mirza Ajak Nahdliyin Istikamah Implementasikan Aswaja NU

Dinilai Sesuai dengan Realitas Indonesia, Gus Mirza Ajak Nahdliyin Istikamah Implementasikan Aswaja NU
Gus Mirza saat memberikan kajian kitab Risalah Ahlussunnah wal Jamaah pada Lailatul ljtima MWCNU Diwek di Masjid Al-Mubarok Jasem Watugaluh, Selasa malam (23/4/2024). (Foto: NU Online Jombang/Mukani)
Gus Mirza saat memberikan kajian kitab Risalah Ahlussunnah wal Jamaah pada Lailatul ljtima MWCNU Diwek di Masjid Al-Mubarok Jasem Watugaluh, Selasa malam (23/4/2024). (Foto: NU Online Jombang/Mukani)

NU Online Jombang, 
Perpecahan umat lslam di akhir zaman menjadi keniscayaan. Bahkan akan tercerai berai menjadi 73 golongan. Dibutuhkan sikap toleransi dalam menghadapi berbagai jenis perbedaan.


Hal ini ditegaskan Gus Variz Muhammad Mirza saat Lailatul ljtima, Selasa (23/4/2024). Kegiatan digelar di Masjid Al-Mubarok Jasem Watugaluh, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Dihadiri pengurus MWCNU Diwek dan seluruh ranting NU di Kecamatan Diwek.


Pengasuh Pesantren Al-Masruriyah Tebuireng ini rutin menyampaikan pengajian kitab Risalah Ahlussunnah wal Jamaah karya KH M Hasyim Asy'ari. Dirinya mendorong terus mengimplementasi ajaran Aswaja yang sudah dilakukan para pendiri NU.


"Karena ajaran-ajaran beliaulah yang sesuai dalam merespons kehidupan Indonesia yang beragam," ujarnya. Alumni Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini menekankan agar warga NU menjauhi sikap takfiri


"Sikap itu dikembangkan ideologi Khawarij yang mudah menuduh kafir kepada golongan yang berbeda pendapat," urainya. Sikap itu, imbuhnya, jelas bertentangan dengan ajaran Aswaja yang toleran (tasamuh).


Kegiatan rutin mengaji kitab Risalah Ahlussunnah wal Jamaah ini diapresiasi Ketua MWCNU Diwek KH Hamdi Sholeh. "Rutin hadir Camat Diwek, Kapolsek Danramil beserta jajaran kompak," ujarnya.


Ini menunjukkan persatuan ulama dengan umara di Kecamatan Diwek. Duduk bersama rakyat yang dipimpin. "Insyaallah hanya di Diwek yang bisa mewujudkan kebersamaan ini," imbuhnya.


Dirinya mengaku bahwa jajaran MWCNU Diwek hanya meneruskan tradisi para ulama pendiri NU. "Terutama amalan-amalan shalat sunah dan istighotsah yang dilakukan saat Lailatul ljtima' ini," bebernya.


Hal senada disampaikan Camat Diwek Agus Sholahuddin. Selaku pimpinan, dirinya menyampaikan halal bihalal kepada seluruh masyarakat Kecamatan Diwek. "Mulai kegiatan safari Ramadhan kemarin, sebagai kebanggaan kami sebagai pelayan bagi warga Kecamatan Diwek," ujarnya.


Hal itu dilaksanakan, imbuhnya, diharapkan menjadikan warga Diwek makin harmonis. "Forkopimcam Diwek merasa terbantu dengan kegiatan keagamaan yang dilakukan MWCNU Diwek, semoga ke depan makin ditingkatkan," pungkasnya.


Daerah Terbaru