• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 26 April 2024

Daerah

Klaim HNW tentang HSN sebagai Usulannya Dinilai Bermuatan Politik

Klaim HNW tentang HSN sebagai Usulannya Dinilai Bermuatan Politik

NU Jombang Online, 
Ketua Hari Santri Nasional (HSN) 2017, Ahmad Athoillah angkat bicara terkait klaim Hidayat Nur Wahid (HNW) bahwa HSN adalah usulannya. Menurutnya klaim HNW ini bermuatan politik karena untuk mendongkrak suara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pemilu 2019 mendatang.

Ia mengatakan, bila dirunut ke belakang dengan melacak jejak digital, maka akan ditemui sejumlah berita petinggi partainya yang justru tidak menyetujui akan diluncurkannya Hari Santri Nasional.

"Lucunya, bila dilacak ke belakang lagi terdapat ocehan salah satu penggede PKS lain di bulan Juli 2014 yaitu FH (Fahri Hamzah) yang mengatakan, siapapun yang mengusulkan Hasana (Hari Santri Nasional (HSN) dia sinting. Aneh bukan?," kata Pengasuh Asrama Sunan Ampel Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ma'arif, Denanyar Jombang ini, Ahad (24/3/2019).

Founder Santri Milenial ini sangat menyayangkan pernyataan HNW yang mengaburkan fakta di lapangan karena dinilai ada tujuan politik golongan semata. Dalam bahasa lain, kata dia, hal itu untuk menarik simpati di kalangan warga nahdliyin. Bahkan beberapa pentolan partainya menolak HSN.

"Lha wong saya yang diamanahi sebagai Ketua HSN 2017 saja tahu persis gelombang gegap gempita seluruh santri se-Indonesia berduka cita akan adanya HSN itu. Mereka sadar ini lumbung suara yang potensial untuk partainya. Seharunya tidak usah begitu,” tambah pria yang akrab disapa Gus Aik ini.

Dikatakannya, secara fakta bahwa pencetus HSN adalah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj. PBNU saat itu sangat gencar mensosialisasikan HSN dan menyiapkan dokumen pendukung terkait pentingnya HSN bagi masyarakat Indonesia.

“Jika HNW mengeluarkan klaim ini, karena HSN memiliki daya tarik kuat dan pengaruh besar bagi umat Islam di Indonesia, khususnya kalangan pesantren. Saya sangat heran dengan klaim PKS yang dengan percaya diri merasa sebagai pengusul HSN,” ujarnya.

Pengurus Pusat Pagar Nusa ini juga meminta para santri terutama santri milenial untuk melatih diri mengusai media sosial. Dan dilengkapi dengan keahlian jurnalistik supaya saat ada kabar yang tidak benar tentang santri dan kiai bisa diklarifikasi langsung.

“Santri milenial harus multitalenta dan bisa jurnalistik dasar. Karena tidak mungkin para kiai kita yang mengurusi hal kayak gini. Kabar ini kalau dibiarkan bisa berbahaya. Kita perlu klarifikasi dan tampil kan fakta biar mereka tak bisa seenaknya,” tandasnya. (Choirurrojikin/Syamsul Arifin)


Editor:

Daerah Terbaru