• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 26 April 2024

Daerah

Gerak Cepat Bagana di Jombatan Jombang Antisipasi Banjir

Gerak Cepat Bagana di Jombatan Jombang Antisipasi Banjir
Bagana di Jombang Bersihkan sampah-sampah sungai. (Foto: NU Jombang Online/Nuruddin Suryanulloh)
Bagana di Jombang Bersihkan sampah-sampah sungai. (Foto: NU Jombang Online/Nuruddin Suryanulloh)

NU Jombang Online, 
Musim hujan kerap kali berdampak pada peristiwa banjir. Salah satu penyebabnya adalah sungai yang tak lagi bisa menampung debit air, sehingga meluap ke pekarangan warga. Demikian ini sebagaimana yang terjadi di kawasan Desa Jombatan, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. 

Sungai yang berada di sebelah sungai Berantas atau yang lebih dikenal dengan Kali Otek di Desa Jombatan itu meluap ke jalanan dan berbagai rumah warga sekitar. Peristiwa ini terjadi setelah hujan turun cukup deras pada Rabu (15/1) sore kemarin.

Mengetahui kondisi ini, beberapa anggota Barisan Ansor Serbaguna atau Banser Tanggap Bencana (Bagana) Satkoryon Kesamben bersama warga setempat dengan segera melakukan pencegahan. Mereka memasang tanggul dari karung yang diisi dengan tanah liat untuk menutup luapan air ke pemukiman warga setempat.

Di samping itu mereka juga membersihkan sampah-sampah di area sungai. Ada banyak sampah yang ditemukan di sana. Hal ini menurutnya mengakibatkan aliran air terhambat, sehingga akan mudah meluap.

"Kita juga melakukan pembersihan sungai dengan melakukan penyisiran aliran air untuk mengambil sampah atau enceng gondok yang ada di bawah jembatan Dusun Garu dan pintu air yang ada di Dusun Kedungboto Desa Podoroto," ujar Koordinator Bagana, Ali Syafi'i, Kamis (16/1).

Bahkan menurut temuannya, penyebab utama peristiwa luapan air sungai ini lantaran banyaknya sampah. Mulai sampah konsumsi seperti plastik dan sebagainya hingga sampah alam seperti dedaunan dan semacamnya.

"Penyebab utama melubernya air kali ini adalah sampah atau enceng gondok yang berkumpul di bawah jembatan maupun yang menyumbat di pintu air, sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar," jelas pria yang pernah menjadi Kasatsus Bagana Cabang Jombang ini.

Ia mengaku, anggota Bagana dan warga sekitar butuh beberapa jam untuk memperlancar aliran air sungai sebagaimana mestinya. "Dan alhamdulillah hingga pukul 11.00 WIB debit air semakin menurun sehingga air tidak meluber lagi ke jalan," tandas Ali demikian ia biasa disapa.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, khususnya pada musim penghujan seperti sekarang ini. Terlebih membuang sampah ke dalam sungai. Karena dampaknya cukup serius. Di samping membahayakan keselamatan warga secara materiel, dari aspek kesehatan mereka juga akan terganggu.

Kontributor: Nuruddin Suryanulloh
Editor: Syamsul Arifin


Editor:

Daerah Terbaru