• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 26 April 2024

Daerah

Era Literasi Digital Geser Media Cetak

Era Literasi Digital Geser Media Cetak
Romza, Pemateri hari kedua Madrasah Jurnalistik memberikan materi tentang Karakteristik Media Minggu (20/9) (Foto: NU Jombang Online/Husnul Irfan Fauzi)
Romza, Pemateri hari kedua Madrasah Jurnalistik memberikan materi tentang Karakteristik Media Minggu (20/9) (Foto: NU Jombang Online/Husnul Irfan Fauzi)

NU Jombang Online, 
Pergeseran lifestyle masyarakat baik di Indonesia hingga dunia juga menyentuh soal kebiasaan baca masyarakat yang kini bergeser ke format digital. Saat ini, masyarakat lebih suka mendapatkan informasi secara gratis melalui internet dibandingkan harus membeli media cetak yang berupa koran, majalah atau buletin. Hal ini menjadi salah satu topik materi yang disampaikan Romza, wartawan TV One sekaligus Redaktur NU Online Jawa Timur, Minggu (20/9).

Romza menyampaikan materi tentang karakteristik media di hadapan para peserta Madrasah Jurnalistik yang dilaksanakan Lembaga Ta'lif wa Nasyr Ikatan LTN NU bekerjasama dengan Sarjana dan kaum intelektual Nahdlatul Ulama Jombang (ISNU) sejak sabtu (19/9) kemarin.

“Saat ini media semakin tumbuh dan berkembang dengan pesat. Hari ini, media terbagi menjadi 3 bagian antara lain, media cetak, media online dan media mainstream” ujarnya.

Romza menambahkan, era literasi digital membuat media cetak memiliki kekurangan karena terlalu lambat dalam melakukan penyebaran berita ke masyarakat. Sebab, media online dan media sosial sudah mengambil start sehingga selain bisa didapat dengan gratis, masyarakat dapat lebih cepat memperoleh informasi.

“Bila ingin mengakses berita melalui media online, kita cukup bermodalkan handphone dan internet. Sedangkan untuk mengakses berita di media cetak, kita harus beli dulu. Itu juga merupakan kekurangan media cetak yang membuatnya makin tidak populer dan makin ditinggalkan masyarakat kita,” ujarnya.

Kontributor: Dimas Setyawan
Editor: Fitriana


Editor:

Daerah Terbaru