Bahtsul Masail

Gaji Pensiun Istri yang Kawin Lagi secara Sirri. Ini Pandangan Islam

Ahad, 7 April 2019 | 15:36 WIB

Deskripsi Masalah
Kematian memang tidak bisa diprediksi kapan datangnya, sebagaimana yang dialami oleh Tn. A yang bersatatus PNS. Tn. A meninggal dunia dengan meninggalkan Ny. A. Karena Tn A adalah PNS maka secara otomatis Ny. A berhak atas gaji pensiun Almarhum Tn. A. Sampai suatu ketika Ny. A ini dipinang oleh Tn. B untuk diperistri. Dikarenakan Ny. A  ingin gaji pensiun dari Alm. Tn A tetap bisa menjadi haknya, maka pernikahan Ny. A dengan Tn. B dilakukan dengan sirri.

Pertanyaan

1.       Masih berhakkah Ny. A atas gaji pensiun dari Alm. Tn. A setelah Ny. A menikah dengan Tn. B ?

2.       Kalau tidak berhak bagaimana solusi terhadap gaji pensiun Alm. Tn. A yang  telah dinikmati, apakah wajib menggantinya dan diserahkan kepada siapa?

3.       Apakah status gaji pensiun Alm. Tn A termasuk tirkah?

(As’ilah dari MWC Bandar Kedung Mulyo)

1.       a.    Jawaban sub a

Tidak berhak

Referensi

الباجور الجزء الثانى ص275:

وَاِذَا مَاتَ  أَعْطَى الْاِمَامُ زَوْجَاتِهِمْ وَاَوْلَادِهِمْ حَتَّى يَسْتَغْنَوْا بِزَوَّاجٍ اَوْ كَسْبٍ اَوْ نَحْوِ ذَلِكَ

Terjemah; apabila ada tentara meninggal maka pemerintah memberikan tunjangan untuk memenuhi kebutuhan istri-istrinya dan anak-anaknya sampai merek tercukupi, baik dengan cara menikah lagi, bekerja, atau dengan yang lainya.

 

Referensi lain

UU RI no 11 tahun 1969 pasal 28 ayat 1 tentang Pembatalan Tunangan Janda/Duda Pensiun karena pernikahan

بغية المسترشدين للسيد باعلوي الحضرمي (1/ 186)

وقال ش ق: وَالْحَاصِلُ أَنَّهُ تَجِبُ طَاعَةَ الْإِمَامِ فِيْمَا أَمَرَ بِهِ ظَاهِراً وَبَاطِناً مِمَّا لَيْسَ بِحَرَامٍ أَوْ مَكْرُوْهٍ، فالواجب يتأكد، والمندوب يجب، وكذا المباح إن كان فيه مصلحة

Terjemah; “Imam Syarqowi berkata : kesimpulan wajib mentaati perintah imam secara dlohir dan bathin, kecuali perintah harom atau makruh.”

1.       b.   Jawaban sub b

 Wajib menggantinya dan diserahkan kepada pemerintah

المجموع شرح مهذب ج 7 ص 294

(قوله) لِاَنَّ مَا حَرُمَ اَخْذُهُ لِحَقِّ الْغَيْرِ اِذَا اَخَذَهُ وَجَبَ رَدُّهُ.

Terjemah: sesungguhnya sesuatu yang haram diterima karena hak orang lain, maka wajib dikembalikan.

 

1.       c.    Jawaban sub c

Tidak termasuk tirkah (harta yang bisa diwaris)

التعريفات (ص: 79(

 اَلتِّرْكَةُ فِي اللُّغَةِ مَا يَتْرُكُهُ الشَّخْصُ وَيُبْقِيْهِ وَفِي الْاِصْطِلَاحِ مَا تَرَكَ الْإِنْسَانُ صَافِيًا خَالِيًا عَنْ حَقِّ الْغَيْرِ وَهِيَ الْمَالُ الصَّافِيْ عَنْ أَنْ يَتَعَلَّقَ حَقُّ الْغَيْرِ 2 بِعَيْنِهِوَتِرْكَةُ الْمَيِّتِ مَتْرُوْكُهُ.

 

Terjemah; Harta peninggalan menurut istilah adalah harta yang di tinggalkan oleh mayit, yang sama sekali tidak berkaitan dengan hak orang lain.


HASIL RUMUSAN AS’ILAH BAHTSUL MASA’IL KE V
LBM NU CAB. JOMBANG
Ahad, 1 Desember 2013 M / 27 Muharram 1435 H
Di MWC NU Jombang