Syariah

Ini Tata Cara Melaksanakan Shalat Gerhana Bulan, Disertai dengan Lafal Niatnya

Sabtu, 6 September 2025 | 09:20 WIB

Ini Tata Cara Melaksanakan Shalat Gerhana Bulan, Disertai dengan Lafal Niatnya

Ilustrasi melaksanakan shalat gerhana bulan. (Foto: Freepik)

Shalat gerhana bulan ataupun gerhana matahari hukumnya sunnah muakkad. Artinya, shalat sunnah ini sangat dianjurkan dilaksanakan bagi umat Islam. Sebagaimana dijelaskan Syekh Nawawi Banten berikut ini: 


القسم الثاني من النفل ذي السبب المتقدم وهو ما تسن فيه الجماعة صلاة (الكسوفين) أي صلاة كسوف الشمس وصلاة خسوف القمر وهي سنة مؤكدة


Artinya, “Jenis kedua adalah shalat sunah karena suatu sebab terdahulu, yaitu shalat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah yaitu shalat dua gerhana, shalat gerhana matahari dan shalat gerhana bulan. Ini adalah shalat sunah yang sangat dianjurkan,” (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zein, Bandung, Al-Maarif, tanpa keterangan tahun, halaman 109).

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Dilansir dari NU Online, shalat sunnah gerhana bulan dan gerhana matahari dilaksanakan dua rakaat. Setelah salam, dilanjutkan dengan dua khutbah seperti shalat Idul Fitri atau shalat Idul Adha di masjid-masjid. Bedanya, setiap rakaat shalat gerhana dilakukan dua kali rukuk. Sedangkan dua khutbah setelah shalat gerhana bulan dan matahari tidak dianjurkan takbir sebagaimana khutbah dua shalat Id.


Imam shalat gerhana bulan dan matahari dianjurkan dari unsur pemerintah atau naib dari pemerintah setempat.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Berikut ini tata cara shalat sunah gerhana bulan:

 
  1. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram


Adapun lafal niatnya sebagai berikut:


أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ


Artinya, “Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 
  1. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati
 
  1. Baca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Al-Baqarah atau selama surat itu dibaca dengan jahar (lantang)
 
  1. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 100 ayat Surat Al-Baqarah
 
  1. I'tidal, bukan baca doa i’tidal, tetapi baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Ali Imran atau selama surat itu dibaca dengan jahar (lantang)
 
  1. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 80 ayat Surat Al-Baqarah
 
  1. I'tidal. Baca doa i’tidal
 
  1. Sujud dengan membaca tasbih selama rukuk pertama
 
  1. Duduk di antara dua sujud
 
  1. Sujud kedua dengan membaca tasbih selama rukuk kedua
 
  1. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua
 
  1. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Bedanya, pada rakaat kedua dianjurkan membaca surat Annisa setelah membaca surat Al-Fatihah. Di samping itu, dianjurkan membaca Surat Al-Maidah setelah membaca surat Al-Fatihah sesudah i'tidal.
 
  1. Salam
 
  1. Imam atau orang yang diberi wewenang menyampaikan dua khutbah shalat gerhana dengan taushiyah agar jamaah beristighfar, makin takwa kepada Allah, tobat, sedekah, memerdekakan budak (pembelaan terhadap kelompok masyarakat marjinal), dan lain sebagainya.


Penting untuk diketahui, bahwa beberapa bacaan dalam shalat gerhana bisa diringkas. Seperti membaca Surat Al-Fatihah saja sebanyak empat kali pada dua rakaat tanpa dilanjutkan dengan membaca ayat-ayat atau surat dalam Al-Qur'an. Selain itu, boleh juga mengganti surat-surat panjang sebagaimana yang dianjurkan itu dengan surat pendek setiap kali selesai membaca Surat Al-Fatihah


Keterangan tersebut disebutkan Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam I’anatut Thalibin berikut ini:


ولو اقتصر على الفاتحة في كل قيام أجزأه، ولو اقتصر على سور قصار فلا بأس. ومقصود التطويل دوام الصلاة إلى الانجلاء

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Artinya, “Kalau seseorang membatasi diri pada bacaan Surat Al-Fatihah saja, maka itu sudah memadai. Tetapi kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat-surat pendek setelah baca Surat Al-Fatihah, maka itu tidak masalah. Tujuan mencari bacaan panjang adalah mempertahankan shalat dalam kondisi gerhana hingga durasi gerhana bulan selesai,” (Lihat Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I’anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz I, halaman 303).


Shalat sunnah gerhana dilaksanakan sepanjang gerhana bulan berlangsung. Sedangkan dua khutbah shalat gerhana bulan boleh tetap berlangsung atau boleh dimulai meski gerhana bulan sudah usai. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND