Nasional

Pengajuan Gelar Pahlawan Nasional KH M Yusuf Hasyim Masuki Tahap Verifikasi Faktual

Jumat, 4 Juli 2025 | 06:00 WIB

Pengajuan Gelar Pahlawan Nasional KH M Yusuf Hasyim Masuki Tahap Verifikasi Faktual

Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) berkunjung ke Tebuireng untuk verifikasi faktual pengajuan pahlawan nasional KH M Yusuf Hasyim, Kamis (3/7/2025). (Foto: NU Online Jombang/Mukani)

NU Online Jombang, 
Pengajuan nama Sekretaris Jenderal PBNU periode 1967-1971 KH M Yusuf Hasyim menjadi pahlawan nasional memasuki tahap verifikasi faktual. Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) dari Jakarta datang ke Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Kamis (3/7/2025). Rangkaian acara mulai siang hingga malam hari. 


Tim TP2GP terdiri dari M Alfan Alfian dan Pepen Nazaruddin beserta dua staf. Tampak mendampingi tim dari Dinas Sosial Jatim dan Dinas Sosial Kabupaten Jombang.


Hadir pula Asisten Setda Jatim Akhmad Jazuli. Termasuk perwakilan keluarga KH Riza Yusuf dan tim pengusul. 

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) mengakui sosok KH Yusuf Hasyim sebagai pejuang di masa-masa kemerdekaan. "Setelah itu masih banyak hal sudah dilakukan bagi bangsa Indonesia," ujarnya.


Ketua PWNU Jawa Timur ini menjelaskan profil KH Yusuf Hasyim tidak hanya pengasuh Pesantren Tebuireng periode 1965-2007. "Tapi juga tokoh NU yang konsisten menentang PKI," imbuhnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Hal senada diungkapkan M Alfan Afian. Dosen Pascasarjana Universitas Nasional Jakarta ini menegaskan masalah substansi usulan KH Yusuf Hasyim (Pak Ud) sebagai pahlawan nasional sudah dibahas TP2GP di Jakarta. "Kami ke sini untuk silaturahim dan verifikasi faktual terhadap sosok Pak Ud," ujarnya.


Meski dia meyakini Pak Ud bukan tokoh kontroversial. Kontribusi Pak Ud juga diakuinya sejak berjuang mengangkat senjata melawan penjajah. "Bahkan mampu memperjuangkan garis Van Mook saat Agresi Militer," jelasnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Dia mengapresiasi dokumen usulan Pak Ud ini menjadi contoh model dalam penulisan naskah akademik pengusulan calon pahlawan lainnya. "Sangat lengkap dan didukung dengan sumber-sumber primer," terangnya.


Pria berkacamata ini menilai Pak Ud sebagai pelopor persatuan umat Islam. "Terutama saat menggalang gerakan untuk menolak pembubaran organisasi HMI (Himpunan Mahasiswa Islam, red) tahun 1965 dan konsisten hingga wafatnya untuk menolak PKI," paparnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Kegiatan verifikasi ini, imbuh Pepen Nazaruddin, juga mengkroscek ahli waris Pak Ud. "Karena terkait pewarisan nilai-nilai kepahlawanan ke depan yang pasti akan melibatkan ahli waris," tambahnya. 


Perjuangan dan kepahlawanan Pak Ud juga diakui Prof Ali Mufrodi. Ketua TP2GD Jawa Timur ini meyakini sudah tidak ada persoalan terkait usulan Pak Ud menjadi pahlawan nasional. "Hari ini hanya verifikasi faktual saja, tidak ada substansi yang dipermasalahkan," tuturnya.


Hal ini dikarenakan, lanjutnya, kontribusi Pak Ud bagi Indonesia sangat nyata. "Mulai dari mendirikan Banser untuk melawan PKI hingga kiprah di dunia pendidikan," imbuhnya. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Sekretaris tim pengusul Anang Firdaus menambahkan sosok Pak Ud sebagai penggagas haul akbar Bung Karno. "Itu terjadi tahun 1980-an, di mana Pak Ud menginisiasi haul akbar Bung Karno di Blitar, bahkan mencetak buku Yasin bergambar Bung Karno," ujarnya.


Dosen UIN Syaikh Wasil Kediri ini menambahkan sosok Bung Karno yang meminta Khoiriyah (kakak kandung Pak Ud) pulang dari Arab Saudi. Ini agar Khoiriyah berkiprah mengisi pembangunan di Indonesia. "Jadi tidak ada masalah hubungan Pak Ud dengan Bung Karno," tambahnya.


Kegiatan verifikasi dilanjut dengan mengunjungi makam Pak Ud di barat masjid Pesantren Tebuireng. Tampak para tamu melakukan tabur bunga di atas pusara makam Pak Ud.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND