Guru Besar UIN Malang Sebut Penghafal Al-Qur'an Beruntung dan Mulia di Sisi Allah
Senin, 27 Mei 2024 | 16:57 WIB
NU Online Jombang,
Pesantren Tahfidzul Quran Darussalam Ngelo melaksanakan Wisuda Hafidz ke-9 yang berlangsung di Dusun Ngelo, Desa Gondek Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Ahad (26/05/2024).
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, KH Imam Suprayogo dalam mauidhoh hasanahnya menyampaikan bahwa orang yang menghafal Al-Qur’an itu sangat beruntung dan mulia di sisi Allah.
“Selamat kepada para santri yang wisuda yang telah hafal Al-Qur’an, kalian adalah orang-orang yang beruntung, kalian dimuliakan oleh manusia, dimuliakan oleh Allah dan rosul-Nya,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Kiai Imam, sapaannya mengutip surat An-Nahl ayat 96:
مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ بَاقٍۗ
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Artinya, "Apa yang ada di sisimu akan lenyap dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal"
Ia berpendapat, pada akhir-akhir ini, yang paling susah adalah mendidik akhlak. Karena menurut Kiai Imam, bangsa Indonesia berantakan karena akhlak.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Ia juga berpendapat, jika akhlak itu bisa dikelola dan ditanamkan melalui pendidikan. Seharusnya yang berakhlak mulia itu yang tinggi pendidikannya. Namun, tidak demikian. Jadi tidak ada jaminan penyaluran akhlak terpuji lahir dari pendidikan sekolah.
“Untuk menjadikan orang berakhlak mulia itu susah sekali. Padahal di sekolah yang paling pokok adalah akhlak,” katanya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Kiai Imam memberi saran agar anak-anak berakhlakul karimah bisa dilakukan dengan cara mendekatkan dengan Al-Qur’an, shalat, mendekatkan diri dengan para ulama serta mengamalkan Al-Qur’an.
“Ada tiga hal agar bisa merawat hafalan Al-Qu’ran. Yakni tidak putus wudhu, tidak putus shalat malam, dan tidak melihat lawan jenis terlalu lama,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND