Wisuda TPQ dan Madin Darussalam, Pengurus Ingatkan tentang Syarat Mencari Ilmu
Senin, 6 Mei 2024 | 14:33 WIB
Feni Kusumaningrum
Kontributor
NU Online Jombang,
Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dan Madrasah Diniyah (Madin) Darussalam, Dusun Jeblok, Desa Brudu, Kecamatan Sumobito kabupaten Jombang mengadakan wisuda pada Sabtu (04/05/2024) malam.
Pengurus Yayasan Al-Bariyah Ustadz Hadi Syaifudin mengungkapkan rasa terima kasih kepada para wali santri yang telah datang di acara wisuda dalam rangka memberikan semangat kepada putra-purti mereka yang sedang menempuh pendidikan di TPQ dan Madin Darussalam.
“Kami mohon dukungannya untuk mengingatkan putra-putrinya jika sudah waktunya mengaji dan waktunya sekolah untuk diingatkan. Beri batasan waktu untuk mereka, kapan saatnya bermain dan kapan saatnya mengaji,” pesannya.
Ia juga mengatakan bahwa sebagai pengajar atau orang tua harus memaklukmi anak-anak kecil, seperti contohnya pada saat tampil mereka menunjukkan ekspresi dingin dan ada yang lari kemana-mana.
“Sudah biarkan, anak-anak tidak bisa untuk di samakan. Allah mengingatkan kita semua pada surah al-Hujurat ayat 11 yang berbunyi
وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ
Yang artinya ’Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk’,” katanya.
Ia berpesan kepada wali santri untuk tidak memanggil anaknya dengan julukan yang buruk. Agar anak tidak berpikiran yang jelek terhadap dirinya sendiri. Ini yang harus diperhatikan dalam rangka mendukung anak dalam menciptakan generasi yang bagus.
Ia kemudian memberikan nasihat kepada para wisuda TPQ dan Madin untuk senantiasa mengingat syarat mencari ilmu yang tercantum dalam kitab Ta’lim Muta'alim yakni yang pertama, Kecerdasan.
"Otaknya harus cerdas. Syarat cerdas harus mau belajar. Orang tua harus mampu mendorong anak untuk berpikir positif dengan cara memberi kalimat-kalimat positif seperti aku anak pintar, cerdas, akas, walaupun anak kita tidur saja", katanya.
Kalimat positif dapat membentuk karakter yang baik. Jangan mengejek dengan perkataan yang negatif kepada anak dan anak juga akan suka minder nantinya.
Yang kedua, mengharapkan ilmu yang banyak. Ketiga, sabar. Keempat, biaya. Untuk memenuhi kebutuhan selama belajar. Kelima, ada gurunya. Agar dapat memberikan contoh kepada anak didik. Keenam, waktu yang lama.
"Mari kita semua memotivasi putra-putri untuk terus belajar di tempatnya dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.
Acara tersebut dihadiri oleh wali santri TPQ dan madin Darussalam serta santri-santri yang akan diwisuda.
Terpopuler
1
Adakah Dalil Menyantuni dan Mengusap Kepala Anak Yatim di Hari Asyura? Ini Penjelasannya
2
Santuni Anak Yatim dan Dhuafa, Cara UPZISNU PRNU Jombatan Peringati 10 Muharam
3
Konferancab XVI Tetapkan Wawan dan Dinda Nakhoda Baru IPNU-IPPNU Sumobito
4
Santri Baru Pesantren Tebuireng Capai 1.939, Gus Kikin Komitmen Teruskan Warisan Perjuangan Mbah Hasyim
5
Ziarah Muassis Jadi Agenda Fatayat NU Jombang Jelang Pelantikan, Teguhkan Langkah dengan Doa dan Teladan
6
10 Muharam, Mengenang Cucu Rasulullah yang Syahid di Karbala
Terkini
Lihat Semua