Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh

Daerah

Pemdes Morosunggingan Peterongan Bershalawat, Kiai Masduqi Singgung soal Keutamaan Maulid

KH Masduqi Abdurrahman Al-Hafidz dalam acara Morosunggingan Bershalawat, Ahad (12/11/2023). (Foto: Syekhermania Jombang)

NU Online Jombang,

Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad, Pemerintah Desa Morosunggingan, Kecamatan Peterongan, Jombang menggelar shalawatan di Masjid Nurul Taqwa, Dusun Sunggingan pada Ahad (12/11/2023). 

 

Selain memperingati maulid Nabi Muhammad, acara ini juga dalam rangkaian memperingati Hari Santri 2023. Shalawatan ini dimeriahkan oleh grup hadrah Laskar Ja’amuniro dan dibanjiri jamaah Syekhermania Jombang. 


Baca Juga:
Hukum Memperingati Maulid Nabi menurut Ulama 4 Mazhab

 

Pengasuh Pesantren Raudhatu Tahfidzil Qur'an Perak Jombang, KH Masduqi Abdurrahman Al-Hafidz yang menjadi penceramah dalam acara itu menyampaikan kebolehan memperingati maulid nabi selain bulan Rabiul Awwal. 

 

“Dalam rangka ba’da maulidan, bukan maulid, tapi ba’da maulid. Apa boleh? Boleh. Misal di bulan maulid belum bisa mengumpulkan duit, duitnya baru terkumpul setelah bulan maulid,” kata Kiai Masduqi, sapaannya. 

 

Ia juga menyampaikan, harapan merayakan maulid nabi adalah semoga bisa masuk surga bersama dengan kanjeng Nabi. Selain itu juga mendapatkan syafaat atau pertolongan dari Kanjeng Nabi.


Baca Juga:
Pemuda Dusun Mlaten Peringati Maulid Nabi Muhammad dan Haul Jam'ul Jawami' dengan Bershalawat

 

"Tujuan memperingati maulid kanjeng nabi secara serentak ini supaya kita semua di dalam hidup diberikan kemakmuran, rezekinya gampang, apa-apa gampang. Dicoba saja setiap pagi membaca shalawat,” tegasnya 

 

Beliau juga menyinggung tentang hari santri, beliau menegaskan mengapa hari santri diperingati, karena menurutnya, kalau tidak ada santri maka tidak ada orang yang bisa membaca Al-Qur’an. 

 

Kiai Masduqi juga berpesan untuk selalu mengusahakan ketika membaca shalawat tidak batal, artinya dalam keadaan suci punya wudhu, tidak hanya pada waktu shalat saja.

 

Kontributor: Feni Kusumaningrum 

Editor: Achmad Subakti

Artikel Terkait