Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh

Daerah

Mencintai NU Artinya Menjadi Keturunan Masyayikh Jalur Bilmahabbah

Hadir pada rutinan sasi ke 18 itu, Ketua dan Katib Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Peterongan. Badan Otonom Ranting NU dan para pemuda setempat. Foto: Dok Ansor Peterongan

NU Online Jombang,

Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang gelar rutinan Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor yang dilaksanakan di Masjid Hidayatullah, Dusun Nglawan, Desa Senden, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang.

 

H Abdul Basith, pemateri pada acara tersebut menyampaikan, manusia memiliki genetik atau keturunan yang penting untuk dipahami dan diperhatikan. Seperti halnya ketika akan melakukan sesuatu, manusia tidak boleh melupakan para pendahulunya dengan melakukan ziarah dan lain sebagainya.


Baca Juga:
Cara Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari Menghormati Tamu

 

"Ketika kita punya hajat besar maka yang perlu ditawassuli terlebih dahulu adalah ziarah genetik," ujarnya.

 

Ia menjelaskan, manusia bisa dikatakan memiliki keturunan yang tidak hanya dari sisi biologis, tapi juga dari keturunan dan sebab yang lainnya.

 

"Bahwa di dalam genetik atau keturunan itu ada 3 hal yaitu pertama, bilnasab. Kedua, bissabab, seperti jenengan jadi muridnya siapa. Ketiga, bilmahabbah, seperti ketika kita mencari keturunan dengan mahabbah," tandasnya.


Baca Juga:
Majelis Masyayikh dan Perananannya untuk Kemajuan Pesantren

 

Lebih lanjut, beliau menjelaskan tentang genetik atau keturunan bilmahabbah. Yaitu bagian dari keturunan KH Hasyim Asyari dalam konteks bilmahabbah bagi siapa saja yang mencintai mbah Hasyim Asyari.

 

"Kita keturunan masyayikh Nahdlatul Ulama karena mencintai NU atau para masyayikh. Kita semua yang hadir ini karena cinta pada muassis NU. Maka bisa disebut keturunan dalam konteks sababiyah atau mahabbah," imbuhnya.

 

Hadir pada rutinan sasi ke 18 itu, Ketua dan Katib Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Peterongan. Badan Otonom Ranting NU dan para pemuda setempat.

Syaiful Habib
Editor: Nur Fitriana

Artikel Terkait