NU Online Jombang,
Kader Ansor harus memiliki sikap seperti lebah. Hal itu disampaikan oleh Dr H Ali Muhsin pada acara Pimpinan Anak Cabang (PAC) Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor (RA) Kecamatan Peterongan, Jombang di Masjid Babussalam, Tugusumberjo, Rabu (28/06/2022) malam.
Menurutnya, lebah itu hinggapnya di tempat baik dan makanannya juga barang yang baik. Jadi harus berbuat baik dan juga mengambil sesuatu yang baik.
"Ansor itu hendaklah seperti lebah, wong Ansor itu kudune koyok lebah. Wong Ansor itu perkataannya bagus dan makannya juga harus yang bagus," ucapnya dalam bahasa Jawa.
Iya juga berpesan, kader Ansor harus bisa menjadi penengah dan menetralisir suatu perbedaan. Dengan kreativitasnya, Ansor harus bisa menjadi solusi.
"Orang Ansor itu jangan membuat provokasi. Kalau bisa malah menyatukan jika ada apa-apa. Jika ada kelompok satu dengan kelompok lain, bagaimana agar bisa akur. Jangan dipanas-panasi. Jadi Ansor harus memiliki kreativitas dan ide-ide cemerlang," tandasnya.
Selain itu, Ia menyampaikan bahwa setiap perjuangan pasti ada rintangan. Dalam hidup, selalu ada orang-orang yang tidak suka. Bahkan, terkadang ada perbedaan pandangan ataupun hasutan. Namun hal tersebut tidak perlu dihiraukan.
"Kalau kita mendengar perkataan orang yang tidak ada faktanya, ya tidak usah diindahkan. Itu membuat kita tidak akan maju," ujarnya.
Menurutnya, filosofi lebah adalah, saat makan barang halal yang dikeluarkan juga membawa manfaat pada lingkungannya.
"Sifa'ul lin nas, bisa dijadikan obat," imbuhnya.
Hadir pada acara tersebut, pengurus Pimpinan Wilayah (PW) Rijalul Ansor Jawa Timur, Ketua PAC GP Ansor, Ketua PAC Rijalul Ansor dan Kasatkoryon Banser Peterongan serta Badan Otonom Nahdlatul Ulama (NU) Ranting Tugusumberjo.
