Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh

Daerah

Mbah Kampil, Pasukan Diponegoro yang Sebarkan Agama Islam di Desa Mayangan

Abdul Karim Maimunah, Pengasuh Pondok Pesantren Midanut Ta'lim Mayangan saat menceritakan terkait kiprah Mbah Kampil, Senin (24/7/2023). (Foto: NU Online Jombang/Karimatul Maslahah)

NU Online Jombang, 
Mbah Hafid merupakan tokoh pembabat alas di Desa Mayangan, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. Ia ternyata juga salah satu anggota dari pasukan Diponegoro yang disebarkan untuk menyiarkan agama Islam. 


"Mbah Hafid sendiri dari cerita rakyat dari Demak, yakni salah satu pasukan Diponegoro yang disebarluaskan termasuk di daerah Jombang," ujar Abdul Karim Maimunah, Pengasuh Pondok Pesantren Midanut Ta'lim Mayangan, Senin (24/7/2023). 


Mbah Hafid atau yang kerapmbah disapa Mbah Kampil dalam penyebaran agama Islam di Desa Mayangan ditandai dengan pohon sawo, yang kini pohon tersebut sudah berusia 100 tahun lebih. 


Baca Juga:
Temukan Batu Bata Kuno, Diduga Kuat Jejak Peninggalan Penyebar Islam Pertama di Mayangan


"Letak pohon sawo ada di depan pondok pesantren, sampai sekarang masih hidup," bebernya. 


Dikatakan Abdul Karim, Mbah Kampil mengajarkan banyak hal kepada masyarakat Desa Mayangan, termasuk tentang ketauhidan dan juga belajar mengaji. 


Baca Juga:
Pentingnya Meneladani Para Ulama dalam Menanamkan Rasa Cinta pada Tanah Air


"Sehingga ia bisa membentuk sebuah komunitas Muslim pertama di Desa Mayangan ini," bebernya.


Sementara keturunan Mbah Kampil sendiri hingga saat ini masih berada di Desa Mayangan dan menekuni Pondok Pesantren Midanut Ta'lim  yang masih berdiri hingga saat ini.


Baca Juga:
Baca Fatihah untuk Nabi Muhammad, Berikut Pandangan Ulama


"Keturunannya ada Mbah Nursyam yang dimakamkan di pondok, kemudian Mbah Mansyur yakni generasi cucu menantu, kemudian Mbah Minha dan ada Mbah Nur Salim," pungkasnya.

Karimatul Maslahah
Editor: Syamsul Arifin

Artikel Terkait