Makna di Balik Peringatan Harlah NU Menurut Rais PCNU Jombang
Jumat, 2 Februari 2024 | 08:19 WIB
NU Online Jombang,
Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-101 Nahdlatul Ulama (NU) memiliki makna tersendiri bagi Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, KH Achmad Hasan. Baginya, ada 2 makna di balik peringatan harlah ke-101 NU.
Hal ini ia sampaikan dalam acara peringatan harlah ke-101 NU oleh PCNU Jombang di Masjid Agung Baitul Mukminin Jombang, Jumat (02/02/2024).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
"Saya hanya ingin menyampaikan 2 hal saja. Mengapa kita mengadakan harlah? Yang pertama tidak lain karena ungkapan syukur ke hadirat Allah swt. Barang siapa yang bersyukur pasti nikmatnya bertambah," katanya.
Ia menjelaskan, NU lahir pada 1926 saat itu berawal dari jamiyah yang masih kecil, tapi berkat kegigihan dan riyadhah para ulama, sekarang NU menjadi organisasi keagamaan yang terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Survei pada 2005, lanjut Kiai Hasan, menunjukkan anggota NU baik struktural maupun kultural di Indonesia sekitar 24 persen. Namun, beberapa tahun kemudian sudah mencapai 52,4 persen.
"Di Jatim sudah 80 persen, di Jombang malah lebih dari itu. Makanya warga Indonesia harus bersyukur karena Allah mengirim NU yang bisa menjaga Indonesia yang multikultural," ungkapnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Yang kedua, dengan mengadakan harlah, artinya sama dengan meng-hauli masyayikh dan muassis NU. Dalam peringatan harlah, Nahdliyin sama dengan ngalap berkah ke para ulama.
Ia melanjutkan, orang alim itu meskipun sudah wafat, tapi aqidahnya masih hidup. Rasulullah pernah bersabda, jangan kira orang yang berilmu itu gugur mati, tapi mereka hidup dengan penuh rahmat di sisi Allah.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
"Beliau di sana sangat gembira dengan rezeki yang diberikan Allah. Insyaallah Mbah Hasyim dan lainnya senang dengan adanya kita yang suka berkumpul menghidupi NU," pungkasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND